• Jumat, 22 September 2023

Bencana Kekeringan Akibat Cuaca, PT Freeport Indonesia Bantu 2 Ton Bahan Makanan di Tiga Distrik Terdampak

- Jumat, 28 Juli 2023 | 08:37 WIB
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur & EVP Sustainable Development Freeport Indonesia, Claus Wamafma, kepada Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla, pada 26 Juli 2023 di Posko Transit Bantuan Bencana, Timika. (ptfi)
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur & EVP Sustainable Development Freeport Indonesia, Claus Wamafma, kepada Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla, pada 26 Juli 2023 di Posko Transit Bantuan Bencana, Timika. (ptfi)
TEMBAGAPURA (LINTAS PAPUA)  - PT Freeport Indonesia  menyerahkan bantuan berupa 2 ton bahan makanan kepada masyarakat di 3 distrik yang terdampak bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
 
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur & EVP Sustainable Development Freeport Indonesia, Claus Wamafma, kepada Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla, pada 26 Juli 2023 di Posko Transit Bantuan Bencana, Timika.
 
Bantuan ini selanjutnya akan didistribusikan oleh Kemensos ke wilayah terdampak menggunakan pesawat, sebagaimana disampaikan dalam akun resmi PT Freeport Indonesia.
 
Adrianus Alla mewakili Kemensos RI mengapresiasi respon cepat tanggap Freeport dalam misi kemanusiaan dengan memberikan bantuan bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat 3 distrik yang terdampak di Kabupaten Puncak.
 
 
PT Freeport Indonesia  menyerahkan bantuan berupa 2 ton bahan makanan kepada masyarakat di 3 distrik yang terdampak bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
PT Freeport Indonesia menyerahkan bantuan berupa 2 ton bahan makanan kepada masyarakat di 3 distrik yang terdampak bencana kekeringan akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
 
Kabupaten Puncak Dilanda Kekeringan
 

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 7.000 warga yang berdomisili di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah terdampak kekeringan

Kekeringan itu mulai melanda distrik itu sejak Mei-Juli 2023. Dampak dari kekeringan itu tanaman layu, tidak bisa dikonsumsi. Jika dikonsumsi maka mereka akan mengalami diare.

 

Bencana kekeringan yang terjadi merupakan siklus tahunan yang berlangsung dari Mei-Agustus sebagai dampak dari cuaca ektrem dingin dan tidak turun hujan, mengakibatkan tanaman menjadi rusak, busuk, ketika penduduk setempat makan menyebabkan sakit perut dan diare.

Terkait fenomena tersebut, sebagian masyarakat di dua distrik tersebut pun melakukan demo ke kediaman Bupati, meminta pemerintah melakukan langkah-langkah penanganan bencana kelaparan yang terjadi, Kamis (20/07/2023).

Bupati Puncak Willem Wandik sudah warga dan menjelaskan bahwa pihaknya tak tinggal diam sejak Juni. Pemerintah Kabupaten Puncak telah berupaya mengambil langkah-langkah penanganan guna mengatasi kelaparan di dua distrik tersebut.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak, 3.000 jiwa terdampak di Distrik Agandugume dan 4.000 jiwa di Distrik Lambewi.***

 

Editor: Fransisca Kusuma

Sumber: PTFI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X