7 Kabupaten di Papua Tengah Alami Kenaikan Kasus Campak

- Senin, 6 Maret 2023 | 09:11 WIB
Simak pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kasus campak di Indonesia yang melonjak  (Nu.online )
Simak pesan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait kasus campak di Indonesia yang melonjak (Nu.online )

NABIRE (LINTAS PAPUA)  - Kasus campak di Provinsi Papua Tengah meningkat dalam tiga bulan terakhir. Per 3 Maret 2023, total kasus yang dilaporkan sebanyak 397 orang tersebar di tujuh kabupaten.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan tujuh kabupaten yang alami kenaikan kasus campak adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai.

“Sekitar 48 telah terkonfirmasi lab positif campak, terbanyak di Kabupaten Mimika 25 kasus, Kabupaten Nabire 16 kasus, dan Kabupaten Paniai tujuh kasus,” kata Maxi melalui keterangan resminta Minggu, Lima Maret 2023.

Lanjutnya, dari hasil pemeriksaan juga didapati satu kasus konfirmasi rubella di Kabupaten Mimika.

Sedangkan kasus konfirmasi campak dan rubella tersebut, sebanyak 19 orang masih menjalani perawatan dan 182 orang sudah dinyatakan sembuh.

Sebanyak dua orang meninggal berasal dari Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai. Maxi menyebut kenaikan kasus campak di Provinsi Papua Tengah disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak pada 2022.

Berdasarkan laporan Kemenkes, Maxi menjelaskan cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6 persen pada Imunisasi MR 2.

“Temuan kami di lapangan, 87 persen kasus yang telah dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR. Ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0 (zero),” terang Maxi.

Hal ini, kata Maxi menjadikan  masuk dalam kategori berisiko untuk penularan campak rubela.

Atas kejadian ini, Kemenkes telah melakukan berbagai langkah antisipatif, antara lain melakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Dinas Kesehatan di tujuh kabupaten terkonfirmasi.

Selanjutnya meningkatkan surveilans aktif, meningkatkan cakupan imunisasi, dan memenuhi kelengkapan fasyankes untuk persiapan penanganan kasus campak.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: InfoPublik Kemkominfo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Launching Implant Satu Batang

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:53 WIB

Klinik Fertilitas Biak Pertama di Papua

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:38 WIB
X