BKKBN Papua Koordinasi Dengan TPPS Capai Target Nasional 14%

- Selasa, 18 Oktober 2022 | 10:35 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, Nerius Auparay (kiri tengah) memimpin Rapat Koordinasi
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, Nerius Auparay (kiri tengah) memimpin Rapat Koordinasi

JAYAPURA (LINTAS PAPUA)- Perwakilan BKKBN Provinsi Papua adakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2022 lakukan penguatan sinergitas percepatan penurunan Stunting di Provinsi Papua bersama 70 mitra pendukung pelaksana program stunting, dengan tujuan menentukan komunikasi, solusi tepat untuk Papua capai target stunting nasional 14%, pemenuhan nutrisi bagi 1000 hari kehidupan bayi sejak dari kandungan akibat kurang tepatnya supan gizi dan infeksi, Horizon Hotel Padang Bulan, Selasa (18/10/2022)

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparay, M.Si. Mengatakan pertemuan untuk saling berkomunikasi dan koordinasi upayakan menekan angka stunting Papua.

“Mempercepat angka prevalensi Stunting di Provinsi Papua hari ini adakan pertemuan strategi berama tim TPPS untuk saling memberikan informasi, Data yang kami peroleh 37.000 ada 5000 lebih kena kasus stunting bervariasi di Kabupaten kota, ada upaya yang kita lakukan untuk mempercepat angka stunting Papua, apa yang kita lakukan bisa zero dari angka stunting,”Katanya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, dr. Victor Palimbangan, menuturkan perlunya adanya cara baru dari awal memberikan informasi gizi kepada calon ibu.

“Kita harus lakukan inovasi, Kalau pabriknya bagaimana produknya baik, atas dasar pemikiran itu, muncullah strategi penanganan dari hulu, ibu memahami asupan bergizi sehat maka akan menghasilkan anak yang baik, kita mengupayakan hamil dengan sumber manusia yang maksimal,”Tuturnya.

Kemudian Kasie Kerga dan gizi Dinas Kesehatan Provinsi Papua. drg. Cristine Siregar, M. Kes menyampaikan faktor kendala di Papua penyebab kekurangan gizi bagi ibu dan anak.

“Akar masalahnya, politik, sosial dan budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, pola asuh, degradasi lingkungan, akses air bersih. Status gizi anak sangat kurus ini, kalau tidak di naikan berat badanya akan berkontribusi menjadi stunting, kasus gizi buruk di Papua", Tutupnya. (Fransisca/lintaspapua.com)

 

 

 

 

Editor: Fransisca Kusuma

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X