JAYAPURA (LINTAS PAPUA)- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Perwakilan Provinsi Papua ajak kaum muda (perwakilan pelajar dan mahasiswa) Papua untuk lakukan percepatan penurunan Stunting Provinsi Papua melalui ajakan konsumsi protein hewani dengan konsumsi ikan, kegiatan semakin menarik dengan kampanye langsung di seputar Kelapa Dua Entrop.Tujuan kampanye ini agar kaum muda lebih perduli dan bantu sebayanya merencanakan pernikahan, perduli asupan gizi pada kehamilan sejak dini di lingkungannya, Senin (27/2/2023) Horizon Hotel Entrop.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua, Drs. Nerius Auparay, M.Si, mengatakan semua pernikahan harus terencana agar angka Stunting turun untuk generasi berkualitas.
“Sekolah yang betul, baru rencanakan yang betul, penyumbang angka stunting adalah anak putus sekolah di tengah jalan, banyak hal kita harapkan supaya ke depannya, angka prevalensi stunting di Provinsi Papua harus turun dan jangan naik karena kita menginginkan persiapan generasi berkualitas,”Katanya.
Hasil survei gizi Indonesia angka prevalensi stunting Provinsi Papua naik 5,1 poin dari sebelumnya 29,5%pada 2021, Kemudian pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 34,6% Angka prevalensi stunting tinggi di : Kabupaten Supiori alami kenaikan 10,5%, Mamberamo Raya 6,5%, Asmat 16,4% dan Tolikara 21,2%, Kabupaten Nduga 11,4%,Yahumiko 9,7%, Paniai 13,1%, Puncak Jaya 9,2%,Mimika 1,5%.
Kepala Seksi Pemasaran dan Distribusi Produk Kelautan dan Perikanan DKp Provinsi Papua, Yusuf Wally, S.St.,Pi
“Bagaimana kita atasi stunting adalah ketahanan dan kampanye stunting, kami bersama kementrian mendorong produk olahan para pelaku usaha bisa di olah baik, dengan kualitas baik, dukungan memprogramkan gemar ikan bertujuan meningkatkan pentingnya makan ikan, meningkatkan status gizi, dari ibu hamil, anak dan keluarga, kandungan penting dalam ikan,”Tutupnya.(Fransisca/lintaspapua.com)
Artikel Terkait
Rekonsiliasi Stunting BKKBN Papua Target 15,5% Tiga Tahun Kedepan
BKKBN Permudah Masyarakat Pahami Upaya Pencegahan Stunting Lewat Bahasa Agama Materi Audiovisual