JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Dalam rangka kegiatan Pertemuan Lintas Sektor untuk percepatan Stop Buang Air besar Sembarangan di Kota Jayapura. Kegiatan Pemerintah Kota Jayapura berkolaborasi dengan Unicef dan Gapai Harapan Papua, serta hadirnya penjabat Sekretaris Daerah ,Robby Kepas Awi, SE.,MM, yang membuka kegiatan, Kepala Unicef Papua dan Papua Barat, Aminudin Mohammad Ramdan , S.IP.,MA, serta Kepala Bidang Fisik dan Prasarana,Mery Clara Jouwe, S.So.,M.Eng, bertempat Hotel Horison Ultima Entrop-Papua, Rabu (5/4/2023).
Tujuan dari Pertemuan kegiatan yang di lakukan oleh Pemerintah Kota Jayapura, Unicef, dan Dinas Kesehatan Kota Jayapura ialah Update Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Jayapura (Status Sanitasi dan Percepatan SBS), serta Identifikasi Permasalahan dan Solusi di 2 kelurahan dan 4 Kampung.
Pembangunan Berkelanjutan ( Sustainable Development Goals/ SDGs), adanya penyediaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan. Akses air bersih dan sanitasi di Papua 40,31% dari masyarakat yang memiliki sanitasi sehingga status BABS di Papua sangat tinggi di banding standar nasional. Kota Jayapura saat ini memiliki akses sanitasi dasar sebesar 84,6% maka dari itu ada dorongan kolaborasi antara Pemerintah Kota Jayapura bersama Unicef untuk meningkat ODF( Open Defication Free) kepada 2 Kelurahan dan 4 Kampung.
Pada sambutan Pj Sekretaris Jayapura,Robby Kepas Awi, SE., MM, menyampaikan bahwa Papua merupakan salah satu provinsi dengan presentase jumlah rumah tangga yang melakukan praktek BABS tertinggi di Indonesia "Kota Jayapura sudah berkomitmen bahwa untuk mendorong pembangunan sanitasi , sehingga wilayah Kota Jayapura terbebas dari BABS. Dorongan fasilitasi kepada distrik-distrik yang belum melakukan ODF agar berupaya hingga mencapai target 100% di tahun 2023,"Tuturnya.
Robby Menambahkan juga dari adanya kolaborasi yang dilakukan bersama dengan Uncief juga dapat membantu program yang telah di buat dengan " Tujuan pencapaian ini Stop buang air besar sembarangan, untuk mempercepat ODF telah dilaksanakan dari semua lintas sektor sesuai dengan hasil monitoring di lapangan dan hasil kerja yang telah dilaksanakan, adapun penyakit-penyakit berbasis lingkungan. untuk penuntas penyakit-penyakit ini harus adanya penuntasan BABS," Jelasnya.
Ketua Unicef Papua dan Papua Barat,Aminudin Mohammad Ramdan , S.IP.,MA, menjelaskan bahwa yang menjadi fokus itu kepada rumah berlabu (rumberlap) maka dari itu perlu kerjasama dari semua untuk melakukan kolaborasi dengan menyelesaikan tugas kita di tahun 2023 "Kami dari Unicef dan Gapai Harapan Papua kita berkomitmen terus untuk mendampingi Pemerintah Kota Jayapura. Jika isu sanitasi tidak di selesaikan akan merembet kepada isu yang lainnya ,anak-anak bisa terkena gejala penyakit, sehingga faktor lain bisa terkena dampaknya,"Ungkapnya.*
(Yuliana/lintaspapua.com)
Artikel Terkait
Pemuda Katolik Komda Papua Barat Daya Silahturahmi Bersama Pj Gubernur PBD, Muhammad Musa'ad
Inilah 4 Pernyataan SIkap Demo Damai Koalisi OKP Terkait Penetapan 10 Calon Anggota KPU Papua Pegunungan
Editorial Media Indonesia, Bongkar Tuntas Mafia Pajak
Waduh, Anggota DPRP Palang Ruangan Kerja Pimpinan DPR Papua
Atasi ODGJ dan Anak Jalanan, Dinsos Kabupaten Jayapura Bakal Buat Rumah Aman
Janji Iman, Ketua Gapensi Kabupaten Jayapura Dukung Pembangunan Gereja
Diskominfo Kabupaten Jayapura dan Telkomsel Gelar Pelatihan Penjualan Pulsa
Pj. Bupati Mappi, Michael Gomar Serahkan Bantuan Hibah, Bansos dan Penyelesaian Ganti Rugi Tanah TA 2023
Inilah Sambutan Duta Besar Amerika, Sung Kim saat Ford dan Mitranya Tandatangan Perjanjian Nikel
Pertamina MOR 8 Jamin Tersedianya Energi Ramadhan 1444 Hijriah di Maluku hingga Papua