Rekonsiliasi Stunting BKKBN Papua Target 15,5% Tiga Tahun Kedepan

- Senin, 21 November 2022 | 09:24 WIB
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay (kiri) Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame, SKM, M.Kes (tengah) Saat menyampaikan Konfrensi Pers
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay (kiri) Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame, SKM, M.Kes (tengah) Saat menyampaikan Konfrensi Pers


JAYAPURA (LINTAS PAPUA)
- Dalam rangka meningkatkan komitmen, koordinasi bersama pemerintah daerah dan stakeholder Papua. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua lakukan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi Papua 2022 untuk bersama sama memerangi stunting di Tanah Papua dengan target mencapai 15,5 % selama tiga tahun kedepan, juga evaluasi pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Papua . Senin (21/11/2022) Horizon Abepura

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay, mengatakan perlunya mempersiapkan sumber daya Papua,kondisi saat ini Stunting di Papua masih diatas rata-rata nasional.

“Penyiapan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam pembangunan. Namun dalam upaya penyiapan sumber daya manusia, terdapat beberapa permasalahan yang muncul, salah satunya adalah permasalahan stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang di bawah standar. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)Tahun 2021, angka prevalensi stunting Indonesia adalah 24,4%.Hasil studi yang sama menunjukan bahwa angka prevalensi stunting Provinsi Papua tercatat berada di angka 29,5% di Tahun 2021. Angka tersebut menunjukan bahwa tingkat prevalensi stunting Provinsi Papua masih di atas rata-rata nasional”,Katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Dr. Robby Kayame, SKM, M.Kes, berpesan agar semua pihak bekerjasama dalam penurunan Stunting di Papua, lebih memperhatikan kesehatan dan gizi pada ibu Hamil dan anak.

“Dapat dilaksanakan secara sinergis melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat dan media. Sehingga kerjasama dalam program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara solid, serta masing-masing mampu berbagi peran, dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif. Maka melalui berjalannya program penanganan stunting, dan dengan kerjasama yang baik ini, saya optimis Provinsi Papua dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan. mengajak seluruh stakeholder, untuk turut memberikan dukungan melalui aksi nyata di sektor masing-masing dalam rangka menekan angka stunting di Provinsi Papua. Berharap tercipta keakuratan dan keterpaduan data dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi. Semua pihak yang terlibat harus bekerjasama dalam memastikan kesamaan data yang dilaporkan, penggunaan cara dan alat pengukuran yang memenuhi standar, serta memastikan sumber daya manusia yang melakukan pengukuran dan pelaporan telah dilatih. Sebab dengan data yang akurat, kita dapat merencanakan program dan kegiatan lebih efektif dan tepat sasaran. Atas alasan peningkatan kerjasama itulah kita berkumpul hari ini, untuk meningkatkan sinergitas antara seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Papua.(Fransisca/lintaspapua.com)

 

Editor: Fransisca Kusuma

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X