"Anak Papua penerima beasiswa yang gagal menyelesaikan studi sekalipun, pasti mendapatkan pelajaran berharga, di mana pendidikan adalah modal penting dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, sehingga kelak anak-anaknya akan benar-benar ia perjuangkan untuk mencapai cita-citanya yang dulu tidak berhasil ia wujudkan” tegas Gubernur Lukas Enembe.
Pada kesempatan ini, Gubernur Lukas Enembe menekankan bahwa, membangun Papua harus dilakukan dengan hati yang tulus dan lemah lembut. Di akhir pesannya, Bapak Gubernur mengapresiasi usaha dan konsistensi Samuel Tabuni beserta seluruh Tim pengurus Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP) yang ia dirikan, juga institusi pendidikan yang berada dibawah naungan YMEP seperti Papua Language Institute (PLI) dan International University of Papua (IUP), yang turut berhasil menerjemahkan pikirannya membangun Papua melalui pendidikan.
Samuel Tabuni pada kesempatan ini juga menyampaikan, rasa syukur dan apresiasinya karena ditengah kondisi Bapak Gubernur yang masih dalam proses pemulihan, beliau masih bersedia meluangkan waktu menerima kunjungan dari seganap anggota PAN. Pada kesempatan ini Samuel Tabuni mengajak seluruh anggota PAN untuk bersama-sama membangun Papua dengan menjunjung tinggi semangat kesatuan.

“Dalam banyak kesempatan saya selalu menekankan bahwa Papua akan sulit dibangun bila kita tidak benar-benar bersatu. Kesatuan hati, dan komitmen untuk maju bersama yang dapat menjadikan kita berhasil dalam membangun tanah yang kita cintai ini. Bersama-sama kita bangun Papua dengan saling memperhatikan satu sama lain, yang sudah berhasil mendapatkan pekerjaan memperhatikann, membuka jaringan dan menolong saudara-saudara yang baru menyelesaikan pendidikannya,"
"Saya mengajak adik-adik yang tergabung dalam PAN untuk selalu konsisten melayani masyarakat melalui keahliannya masing-masing, serta mau terus belajar maupun mengupgrade diri dan kapasitasnya” tegas Presiden Direktur Papua Language Institute menutup pertemuan PAN bersama Bapak Gubernur Lukas Enembe di kediamannya.
PAN didirikan pada 22 November 2019, dengan dasar kegelisahan atas kondisi dunia kedirgantaraan di tanah Papua. PAN menjadi wadah bagi anak-anak asli Papua yang menggeluti bidang penerbangan yang meliputi pilot, kopilot, teknisi/mekanik pesawat, instruktur penrbangan, maupun pramugari/a. PAN memiliki visi “ Terwujudnya Pilot Papua yang Professional, dan Berwawasan Global”.
Serta misi “Pilot Papua turut membangun bangsa melalui dunia penerbangan yang professional, terpercaya, aman dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Lewat visi dan misninya tersebut PAN hadir untuk memastikan para pilot asal Papua dapat terdistribusi dalam berbagai perusahaan penerbangan yang berpoperasi di seluruh wilayah Papua.***
Artikel Terkait
Lulus Pendidikan, 50 Pilot Asli Papua Masih Jadi Pengangguran
Hanna Hikoyabi : Pembangunan 2019 Fokus Infrastruktur PON XX dan 6 Pilot Project Distrik
Sekda Hery Dosinaen Ingin 10 Pilot Muda Asli Papua Berkarya di Garuda
Pilot Papua Yohanes Wakum Apresiasi Dukungan Gubernur Papua Selama Pendidikan
SMP N 1 Nimboran Jadi Pilot Projet di Lembah Grime, Gunakan Metode Budaya Mutu
Pilot dan Barang Tidak Luput Dari Pemeriksaan Tim Gugus Tugas COVID-19 di Bokondini
Pilot Pesawat Susi Air Dan 3 Penumpang Di Sandera KSB Di Papua
Pesawat Smart Air Tergelincir di Bandara Ilaga, Pilot Meninggal Dunia
Selamat dan Sukses yah, 22 Pilot Anak Asli Papua dan Instruktur Penerbangan Program Beasiswa Otsus Diwisuda
Berhasil Dievakuasi, Pilot dan Co Pilot Pesawat Sam Air Tiba di Kabupaten Jayapura