SENTANI (LINTAS PAPUA) - Pendeta Joop Suebu menyampaikan permintaan maaf terkait komentarnya yang dianggap menyinggung dan menghina masyarakat adat Suku Tanah Merah. Joop Suebu menegaskan tak bermaksud mendiskreditkan masyarakat adat Suku Tanah Merah.
"Dengan sadar dan tanpa paksaan, mengakui kesalahan saya dan meminta maaf kepada saudara-saudara saya yang berasal dari masyarakat adat Tanah Merah. Karena kami telah melukai perasaan dan hati saudara dari Tanah Merah, kami hanyalah manusia biasa," kata Joop Suebu disela-sela acara pertemuan untuk memediasi penyelesaian kasus dugaan rasisme yang dilakukannya, yang berlangsung di Heleybhey Obhe Ondofolo Sereh, Jalan Biesteur Pos, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 24 Desember 2022.
Joop Suebu mengatakan pernyataannya (komentar) itu merupakan kritik kepada aspirasi yang disampaikan dalam video yang dibagikan oleh salah satu peserta grup chatting media sosial WhatsApp di IKKJ.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh tokoh adat, masyarakat adat dan pemuda adat, semuanya di Tanah Merah. Karena pernyataan saya itu bukan untuk sukunya dan masyarakat adatnya, tetapi kepada aspirasi yang disampaikan oleh saudara-saudara kita dari Tanah Merah. Saya mohon maaf," ucapnya.
"Dan, kami pastikan tidak ada niat sedikitpun menghina, merendahkan, menyakiti hati dan perasaan saudara kami yang bersuku Tanah Merah. Apalagi kami ini keluarga besar masyarakat adat di Kabupaten Jayapura," sambung Joop Suebu.
Dia mengatakan, sudah mengklarifikasi pernyataannya kepada tokoh-tokoh atau pimpinan masyarakat adat, yaitu Ondofolo Besar Sentani Yanto Khomlay Eluay ketika mediasi berlangsung.
Sebelumnya, Pendeta Joop Suebu secara ksatria di depan Ondofolo Yanto Khomlay Eluay dan beberapa tokoh adat ini telah mengakui kesalahannya memberi komentar atau chattingan atas kejadian pada tanggal 18 Desember 2022 lalu dan juga meminta maaf atas nama pribadi, serta anak Suku Sentani.
“Kami sudah dengar Pendeta Joop Suebu sendiri sudah sampaikan (pemohonan maaf). Oleh karena itu, selaku Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera, sekali lagi saya juga memohon maaf kepada semua pihak, secara khusus saudara-saudara di Tanah Merah, dari Ondofolo sampai dengan masyarakat adat di Tanah Merah atas semua yang telah terjadi, Tuhan Memberkati,” pungkas Jhon Mauridz Suebu. (Irf)
Artikel Terkait
Polda Papua Barat Mantapkan Kesiapan Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru
Masyarakat Sukacita Sambut Kedatangan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Dr. Muhammad Musa’ad
Inilah Harapan dari Tokoh Adat Papua untuk Laksamana Yudo Margono soal Papua
Kapuspen Kemendagri: Stah Ahli Gubernur Papua Jadi Pj Bupati Kabupaten Jayapura
Pemprov Papua Ucapkan Selamat Merayakan Natal 2022 Sekaligus Undangan Natal Bersama 27 Desember
Putra Terbaik Papua, Dr. Benhur Tomi Mano Berbagi Kasih Bingkisan Natal
Sekretaris DPR Papua, Juliana Waromi Mengucapkan Selamat Merayakan Natal 2022
Sekretaris DPR Papua, Juliana Waromi Sampaikan Selamat Hari Ibu
25 Pengurus Koperasi Orang Asli Papua di Keerom Ikuti Pelatihan Peningkatan SDM
Pemuda Adat Tanah Merah Laporlan Joop Suebu ke Polda Papua