Bacaan Setahun:
2 Tim. 2
Kej. 39-40
KETIDAK ADILAN
Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan. (Pengkhotbah 3:16)
Banyak orang yang kecewa di dunia ini dan salah satu akibat kekecewaan adalah yang merasa diperlakukan tidak adil. Anak saya pernah marah-marah sepulang dari sekolah dan berkata bahwa gurunya tidak adil. Ia merasa dihukum atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Saya berkata kepadanya, "Terima saja, kamu jangan marah, tetapi ampuni gurumu. Tuhan mengijinkan ini supaya kamu menjadi anak yang lebih baik. Sesungguhnya di dunia ini tidak ada keadilan yang seadil-adilnya."
Kita yang di Indonesia ini sering mendengar bahwa penegak hukum, seperti polisi, tidak pernah bertindak adil. Misalnya, saat terjadi tabrakan antara kendaraan roda dua dan roda empat, bisa dipastikan, tanpa penyelidikan yang akan disalahkan adalah kendaraan roda empat (mobil). Kita juga sering mendengar bahwa percuma saja melaporkan pencurian kepada polisi, kita justru akan kehilangan lebih besar lagi karena harus mengeluarkan biaya untuk investigasi. Sebenarnya keadaan seperti ini bukanlah suatu hal yang baru. Kitab Yesaya menggambarkan keadaan yang sama di masa lalu.
Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. (Yesaya 1:23)
Kita juga sering mendengar istilah yang lucu, yang selaras dengan bunyi Firman Tuhan di atas bahwa hukum bisa diputarbalikkan, bukan membela yang benar, tetapi membela yang bayar. Lalu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi ketidakadilan?
Yang pertama, jangan berontak. Mengapa? Karena Tuhan Maha Adil. Walaupun Tuhan tidak langsung menghukum ketidakadilan, tetapi pasti ada penghakiman atas ketidakadilan yang kita alami.
Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta. (Mazmur 9:4)
Ini adalah perkataan Raja Daud saat ia memperoleh perlakuan yang tidak adil. Ingat, Daud pernah akan dibunuh oleh mertuanya, Raja Saul, bukan karena kesalahan, tetapi karena rasa iri yang disebabkan Daud selalu menang saat diberi tugas untuk perang.
Artikel Terkait
Peserta JKN Dapatkan Benefit Tambahan di Grand Tembaga Hotel Timika dan Horison Ultima Timika
OC Kaligis : KPK Sudah Melanggar Hak Asasi Bapak Lukas Enembe
Umat Paroki Dauwagu Target "Peresmian" Aula Utama Paroki Dauwagi Tahun 2024.