ARSOPURA (LINTAS PAPUA) – Toleransi umat beragama menjadi tujuan khusus lima belas (15) mahasiswa dan mahasiswi dari enam kampus agama di Indonesia yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama (KNMB) di Kampung Arsopura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua. Selain itu, terdapat delapan (8) program kerja lainnya yang dilakukan tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) mewakili universitas mereka.
“Kami datang ke kampung Arsopura ini, tertarik dengan toleransi agama. Dimana, ada tiga (3) agama yakni Islam, Kristen dan Hindu. Selain satu program ini, kami juga membawa delapan program lainnya,” kata Ketua Kelompok KKN, Muhammad Rizki Akbar , Sabtu (20/8/2022).
Kelompok ini, lanjut Rizki, terjun lapangan di Kampung Arsopura mulai Rabu (20/7/2022) dan akan berakhir Selasa (23/8/2022) mendatang. Ke-sembilan program kerja yang telah dilaksanakan, diantaranya persentasi membuat kerupuk jambu kristal kepada ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kampung Arsopura.
“Kami juga mengajar bidang keagamaan di Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Azhar Arsopura, Seminar sosialisasi moderasi beragama ke SMA Negeri 2 (dua) Arsopura, Pembuatan daur ulang sampah kepada ibu-ibu PKK Kampung Arsopura, juga ada pembuatan papan nama Gereja Kemah Injil (Kingmi) Arsopura,” ujarnya.
Pihaknya juga berkolaborasi bersama remaja masjid (remas) Al Azhar Arsopura dalam kegiatan ‘Gebyar Muharrom’ menyongsong hari kemerdekaan RI ke 77 Tahun di Masjid Al Azhar. Dikatakan Rizki, masih bersama remas Al Azhar, pihaknya berkolaborasi gelar beberapa perlombaan HUT RI ke-77 Tahun.
-
“Kami juga berikan bantuan fasilitas ke masjid dan musolah yang ada di Arsopura, seperti Al Quran, Iqro, dan buku tuntunan Sholat. Terakhir kami melakukan sosialisasi dasar-dasar moderasi kepada SMA Negeri 2 Arsopura,” kata pria asal Sragen, Jawa Tengah saat santai bersama aparat kampung di balai desa Arsopura.
Saat ditanya rintangan apa yang dihadapi selama masa KKN di Kampung Arsopura? kata Rizki, pihaknya belum sempat bersilaturahmi ke seluruh masyarakat, dikarenakan luas wilayahnya cukup luas 2.600an meter persegi.
“Seandainya waktu diperpanjang, mungkin kami bisa menjangkau seluruh masyarakat. Sejak turun lapangan, kami membawa sejumlah uang kelompok sekitar 20-an juta rupiah. Alhamdulillah, semua bisa dipertangjawabkan melalui program-program yang telah selesai dijalankan. Kami berterima kasih kepada aparat Kampung Arsopura dan masyarakat yang menerima kami saat menjalankan program di sini (Arsopura),” kata Rizki.
Kepala Kampung Arsopura, Hindarto Edi Wibowo sangat senang dengan kehadiran lima belas mahasiswa mahasiswi yang datang KKN di kampung Arsopura. Terkait toleransi umat beragama di kampung tersebut, pihaknya merasa bangga bahwa masyarakat benar-benar bersatu dalam meningkatkan toleransi beragama.
“Harapannya dengan kehadiran mereka, dapat membawa perubahan dan wawasan baru bagi masyarakat. Tak hanya toleransi, melainkan edukasi pendidikan dari mereka ini menjadi satu dorongan bagi masyarakat untuk berkreatifitas serta tetap menjaga norma-norma kehidupan sosial bermasyarakat juga sebagai pemantik untuk menyekolahkan anak-anak ketingkat perguruan tinggi,” kata Hindarto sembari meneguk segelas kopi di balai kampung Arsopura.
Mahasiswa mahasiswi ini berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah DKI Jakarta, UIN Alaudin Makassar-Sulawesi Selatan, UIN Mahmud Yunus Batu Sangkar-Sumatera Barat, UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan-Jawa Tengah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fatahul Muluk Papua dan Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAK-PN) Sentani, Papua. (Redaksi / lintaspapua.com)
