Bupati Keerom Letakkan Batu Pertama Pembangunannya di Perempatan Arso Swakarsa.
KEEROM (LINTAS PAPUA) - Sebagai salah satu kabupaten yang sedang bertumbuh dan gencar melakukan pembangunan sesuai motto bupatinya yaitu Perubahan. Kabupaten terus berbenah, baik dari kegiatan non fisik maupun fisik, kali ini salah satunya adalah pembangunan tugu lingkaran Yi Matahari Terbit.
Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, memimpin kegiatan peletakkan batu pertama tugu Yi Matahari Terbit yang mengambi lokasi di perempatan atau lingkaran Arso Swakarsa, pada Jumat (18/11/22) kemarin.
Baca Juga: Ajak Sekolah Berprestasi, Bupati Keerom, Piter Gusbager Hadiri HUT ke-39 SMP Negeri 1 Arso
Acara peletakkan batu pertama ini diawali dengan ibadah pemberkatan oleh Pastor Dekan, Dekenat Keerom, Pastor Kris Bidi, SVD dan dilanjutkan peletakkan batu pertama secara simbolis oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, diikuti AKBP. Christian Aer, SH, SIK (Kapolres Keerom), Mayor Inf Sardiana (Danramil Arso) mewakili Dandim 1701-Jpr, Trisiswanda Indra N, SPt, MSi (Sekda Keerom), Pdt. Criss Abaa STh, M.Teol (Ketua Klasis GKI Keerom) dan Mustaga, Sag (Kepala Kampung Asyaman), dan tamu undangan lainnya.


Bupati Keerom kepada media usai kegiatan mengemukakan bahwa Arso Swakarsa merupakan bagian dari pertumbuhan yang menjadi episentrum kegiatan masyarakat Keerom, sehingga keberadaan tugu adalah sebagai perekat hubungan antara bangunan jalan yang juga menjadi landmark, sebagaimana tugu di daerah lain yang menjadi landmark di kota atau daerah itu masing-masing.
"Tugu ini kita beri nama Yi Matahari Terbit ini sesuai kesepakatan bersama yang memiliki arti dan filosofinya. Tugu ini akan menyimbolkan yi atau seruling dari kulit kayu dan juga serta matahari terbit. yang mengandung makna bahwa Yi adalah karya manusia, dan matahari karya tuhan. Keerom ini dibangun berasal dari ciptaan Tuhan dan dibangun oleh karya dan akal budi manusia,"ujarnya.


Kenapa Suling? Dalam adat Keerom, alat suling adalah pemanggil. Begitu suling ditiup, maka seluruh orang kampung datang untuk berkumpul karena ada sesuatu hal penting yang perlu didengar dan dilaksanakan.
Adapun matahari terbit, karena sebagai kabupaten yang memiliki batas negara terpanjang di bagian timur maka di kabupaten ini matahari terbit dua jam lebih awal dari jakarta, bahkan beberapa menit lebih awal dari beberapa daerah di Papua, maka tugu Yi Matahari Terbit memiliki filosofi yang dalam bagi Keerom.
"Mudah-mudahan tugu ini menjadi simbol berkembangnya sebuah citra kota,"ujarnya.
Artikel Terkait
SMPN 1 Arso Diminta Tetap Jadi Terbaik Bupati Keerom Hadiri HUT ke-39 SMP negeri 1 Arso
102 Siswa Diktuk Brigadir Gasum Polri TA. 2022 SPN Polda Papua, Laksanakan Latihan Kerja di Polres Keerom.
Catatan Prajabatan Pegawai Honorer Keerom,. CPNS Diminta Profesional, Berkepribadian dan Beretika
Ajak Sekolah Berprestasi, Bupati Keerom, Piter Gusbager Hadiri HUT ke-39 SMP Negeri 1 Arso
Bupati Keerom Dukung SMU Negeri 1 Arso Jadi Sekolah Unggul, Transformatif dan Mandiri
Remaja Masjid di Keerom Bentuk Prima DMI Keerom
Polres Keerom Segera Miliki Lapas Khusus Miras
Hadiri Puncak HUT KKSS, Bupati PIter Gusbager Minta Warga KKSS Terus Dukung Pembangunan di Keerom
Pemimpin Agama di Keerom Harus Nasionalis, Religius dan Humanis
Bupati Piter Gusbager Buka Konsultasi Publik Revisi Rencana RTRW Keerom 2022