• Kamis, 21 September 2023

Bupati Piter Gusbager ‘Tiup Yi’ Tandai Pembukaan Festival Budaya Keerom VII 2022

- Rabu, 23 November 2022 | 00:08 WIB
 Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut MUP melakukan peniupan Yi untuk menandai pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022. (Arief Nugroho  / lintaspapua.com)
Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut MUP melakukan peniupan Yi untuk menandai pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022. (Arief Nugroho / lintaspapua.com)


Disemarakkan Penampilan Tarian Kolosal, Pentas Budaya dan Stand UMKM Ekonomi Kreatif.


KEEROM (LINTAS PAPUA) - Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut MUP., melakukan peniupan Yi untuk menandai pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022.

Dijadwalkan Festival Budaya Keerom kali ini berlangsung 3 hari (22--24/11/2022) di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya.


Alat musik tiup Yi ini merupakan alat musik tiup tradisional suku Fermanggen yang memiliki banyak makna bagi suku Fermanggen, karena ditiupnya alat ini sebagai panggilan untuk seluruh masyarakat karena ada hal yang penting yang perlu disampaikan.

pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022.  Dijadwalkan FBK kali ini berlangsung 3 hari (22--24/11/2022) di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya.
pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022. Dijadwalkan FBK kali ini berlangsung 3 hari (22--24/11/2022) di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya. (Arief Nugroho / lintaspapua.com)


FBK VII kali ini menampilkan beragam atraksi adat dan budaya suku asli di Keerom, diantaranya tarian adat tarian adat Dewa, Tarian Mambruk dari Ampas, tarian kreasi kolosal, pentas budaya lokal dan non lokal serta tarian kolaborasi dan tari kreasi dan lain-lain. Selain itu kegiatan FBK juga menggelar pameran stand UMKM Keerom terutama yang bergerak di ekonomi krastif di Kabuupaten Keerom.

FBK VII kali ini menampilkan beragam atraksi adat dan budaya suku asli di Keerom, diantaranya tarian adat tarian adat Dewa, Tarian Mambruk dari Ampas, tarian kreasi kolosal, pentas budaya lokal dan non lokal serta tarian kolaborasi .
FBK VII kali ini menampilkan beragam atraksi adat dan budaya suku asli di Keerom, diantaranya tarian adat tarian adat Dewa, Tarian Mambruk dari Ampas, tarian kreasi kolosal, pentas budaya lokal dan non lokal serta tarian kolaborasi . (Arief Nugroho /lintaspapua.com)

Turut hadir pada acara pembukaan Festival Budaya Keerom, diantaranya Dwi Marhen Yono (Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf), Irjen Pol Ramdani (Wakapolda Papua), Benhut T. Mano (Staf ahli kemensos RI).

Baca Juga: Keerom Harus Bangkit dan Berubah, Inilah Pesan Bupati Piter Gusbager kepada Para Kadistrik dan Kepala Kampung

Selain itu dari Forkompinda Keerom, ada Wahfir Kosasih (Wakil Bupati Keerom), AKBP. Christian Aer (Kapolres Keerom), Alex Sinuraya (Kajari Jayapura), Trisiswanda Indra (Sekda Keerom), dan lainnya.

Bupati Keerom, kepada media, mengemukakan bahwa tujuan digelarnya adalah dengan mengemukakan kegiatan FBK dilaksanakan adalah untuk mengangkat dan melestarikan budaya.
Bupati Keerom, kepada media, mengemukakan bahwa tujuan digelarnya adalah dengan mengemukakan kegiatan FBK dilaksanakan adalah untuk mengangkat dan melestarikan budaya. (Arief Nugroho / lintaspapua.com)

Bupati Keerom, kepada media, mengemukakan bahwa tujuan digelarnya adalah dengan mengemukakan kegiatan FBK dilaksanakan adalah untuk mengangkat dan melestarikan budaya.

"Budaya merupakan bagian yang terpisahkan bagi masyarakat, berbangsa dan bernegara, karena kekayaan seni dan budaya adalah bagian dari kekayaan intelektual kita. Untuk kesempatan ini kita tampilkan seluruh adat budaya di penjuru negeri ada baik dari masyarakat pribumi dan non pribumi dalam Fesrival Budaya Keerom ke VII tahun 2022,"ujar  Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut MUP, di Keerom, Selasa, 22 November 2022.

Ia menambahkan bahwa keberagaman budaya adalah hal yang patust disyukuri. "Dengan momentum ini masyarakat dari beragam tempat dan budaya bertemu, bercengkarama, saling kenal, untuk adanya terjadi sosialisasi, diatas itu semua kita ingin ada pembinaan anggar seni budaya, pentas ini akan jadi triger sanggar seni hasilkan ekonomi bagi komunitasnya,"lanjutnya.

Sebuah Tarian Non Lokal ikut mewarnai Festival Budaya Keerom. Dijadwalkan Festival Budaya Keerom kali ini berlangsung 3 hari (22--24/11/2022) di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya.
Sebuah Tarian Non Lokal ikut mewarnai Festival Budaya Keerom. Dijadwalkan Festival Budaya Keerom kali ini berlangsung 3 hari (22--24/11/2022) di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya. (Arief Nugroho / lintaspapua.com)


Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, SSTP, bahwa sesuai rencana pemerintah, ia mengemukakan bahwa tahun depan diperkirakan terjadi resesi global maka pemerintah mentargekan 1,4 wisatawan bergerak di Indonesia.

Baca Juga: Terimakasih Bupati Keerom, Piter Gusbager Sudah Meninjau Pembangunan Gereja GKI Galilea Yaturaharja Arso

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Artikel Terkait

Terkini

HUT Polwan Ke-75, Polres Keerom Gelar Syukuran

Sabtu, 2 September 2023 | 06:15 WIB

Pemkab Keerom Mulai Buka Jalan Terpones - Milky

Jumat, 1 September 2023 | 06:32 WIB
X