"Dari 3000 Menuju 10.000 Ha, Penananam jagung di Keerom Untuk Dukung Ketahanan pangan Nasional."
Keerom (LINTAS PAPUA) - Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya rencana untuk mewujudkan Keerom sebagai lumbung jagung nasional mulai diwujudkan. Hal ini ditandai dimulainya penanaman perdana jagung di Wambes, pada lahan seluas 3000 Hektare.
Adalah Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP dan Dirjen SDA, Ir. Jarot Widyoko, S1 yang melakukan penanaman perdana lahan jagung Wambes pada Selasa (31/01/23) pagi tadi. Penanaman perdana dilakukan langsung oleh Bupati dan Dirjen dilahan siap tanam didampingi tamu undangan.
Forkompinda Keerom pun hadir dan ikut melakukan penanaman kali ini, diantaranya Wakil Bupati, Sekda, Kapolres, Kejari, Kepala PN Jayapura, tokoh adat, tokoh agama, penyuluh pertanian, para petani dan masyarakat Wambes serta tamu undangan lainnya.

Bupati dalam keterangannya mengemukakan bahwa penanaman perdana jagung ini adalah peristiwa penting bagi Keerom. Ada beberapa alasan menurutnya. Pertama, bahwa sejak kebun sawit mengalami ‘kejatuhan’ lebih dari sepuluh tahun yang lalu, maka ‘ekonomi loss’ di Keerom mencapai 14 M dan ini sangat memukul kepada keluarga-keluarga di Keerom.
"Lalu kita mencari cara untuk menggantinya, satu-satunya anugerah Tuhan untuk orang Keerom adalah tanah yang subur, maka kalau orang Keerom menyia-nyiakan lahan jangan pernah mimpi orang Keerom akan bangkit ekonominya. Maka yang kita lakukan hari ini adalah peristiwa penting untuk membangkitkan ekonomi Keerom,’’ujarnya.
Selanjutnya, bahwa orang Keerom 60 persen adalah petani dan juga saat ini Keerom masuk dalam focus APBN dan dana untuk kegiatan food estate jagung di Keerom mencapai Rp. 145 M.

"Itu semua adalah anugerah luar biasa, ini peluang besar bagi orang Keerom, Namun untuk dapat berkat itu kita harus melakukan sesuatu, dan hari ini kita telah mulai melakukan sesuatu,’’ujarnya.
Tak lupa Bupati menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat yaitu Presiden Jokowi dan jajaran termasuk kepada Dirjen SDA, Ir. Jarot Widyoko. Bupati juga mengingatkan bahwa setelah penanaman perdana maka penanaman harap dilanjutkan dengan baik termasuk perawatan hingga masa panen.
"Semoga 3 bulan kedepan kita lihat hasil yang baik. Presiden Jokowi saat pertemuan dulu menyampaiakn bahwa ia meminta agar satu hectare lahan bisa menghasilkan 6 ton jagung,’’lanjutnya.
Sementara itu, Dirjen SDA dalam sambutan yang dibacakan Ditjen, Suparji, mengemukakan bahwa pandemic Covid-19 lalu benar-benar telah berdampak pada berbagai aspek kehidupan dan kini dunia dihadapkan pada krisis pangan, krisis energi dan lainnya. Maka pemerintah pusat telah membuat kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui ekosistem food estate, dimana Keerom menjadi salah satu lahan budidaya jagung.
"Betul sekali bahwa semua ini adalah hasil pertemuan Bupati dan Presiden Jokowi yang kemudian ditindaklanjuti hingga ada penanaman 3000 Ha lahan kali ini. Ini akan dilanjutkan hingga 10 ribu Ha. Sepulang dari sini, hal ini akan saya laporkan kepada Menteri,’’ujarnya.
Artikel Terkait
Pj Bupati Jayapura Diminta Bekukan Dana Hibah KNPI
Klemens Hamo Sebut Pansus Tak Urgent, karena Kampung Adat Sudah Sesuai Mekanisme
Warga Doyo Lama Keluhkan Aroma Sampah di TPS, Ini Jawaban Pj Bupati