SENTANI (LINTAS PAPUA) - Rombongan atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2021 mulai berdatangan dan tiba di Jayapura, Papua, sejak Selasa (2/11/2021) dan Rabu (3/11/2021), untuk berlaga dalam pesta disabilitas Tanah Air itu yang akan resmi dibuka di Stadion Mandala, Kota Jayapura, pada 5 November mendatang.
Salah satunya Kontingen NPCI Sulawesi Selatan yang telah tiba pada Rabu (3/11/2021) di Jayapura, Papua, sekitar pukul 11.50 WIT.
Kontingen Sulawesi Selatan merupakan rombongan pertama yang memasuki Papua melalui Bandar Udara Internasional Theys H. Eluay - Sentani, Kabupaten Jayapura. Karena rombongan kedua kontingen Sulawesi Selatan masih ada yang datang ke Jayapura, Papua pada esok Kamis (4/11/2021).
Rombongan pertama Sulawesi Selatan ini berjumlah 53 orang yang terdiri dari atlet dan ofisial yang sebelumnya disambut oleh warga Sulawesi Selatan yang tinggal di Papua dalam hal ini KKSS dan IWSS Kabupaten Jayapura, serta kelompok suporter The Macz Man.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, rombongan kedua kontingen Peparnas Sulawesi Selatan yang terdiri dari sejumlah ofisial dan VVIP (pejabat) Sulawesi Selatan. Jadi jumlah keseluruhan Kontingen Peparnas Sulawesi Selatan sekitar 63 orang terdiri dari atlet dan ofisial yang akan mengikuti enam cabang olahraga di ajang Peparnas XVI 2021 Papua.
Setibanya di Jayapura, rombongan langsung dibawa ke GOR Istora Papua Bangkit di Kompleks Stadion Utama Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, yang langsung disambut dengan tari-tarian khas Papua. Sedangkan ketua rombongan dikalungkan Noken, tas khas Papua dan topi adat yang dihiasi dengan bulu Kasuari.
Ketua Umum NPC Provinsi Sulawesi Selatan melalui Ketua Rombongan Kontingen Peparnas Sulawesi Selatan, Nuh Rawi ketika dikonfirmasi wartawan media online ini menyampaikan beberapa keluhan yang dihadapi oleh Kontingen Peparnas Sulawesi Selatan.
"Kalau untuk penyambutan dari panitia di Istora tadi sudah baik, namun kalau untuk hal-hal lain untuk panitia, itu kita saja tadi bilang ke panitia untuk kendaraan. Tapi, kita sampai sekarang tidak ada kendaraan untuk kontingen. Masih begitu juga waktu seperti PON, terlambat juga makanan ini untuk atlet kita dari setiap cabang olahraga," katanya saat dikonfirmasi wartawan media online ini terkait penyambutan panitia di Istora Papua Bangkit Kompleks Stadion Utama Lukas Enembe, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu (3/11/202).
"Saya juga sudah cek baru-baru ini di hotel tempatnya atlet itu makanan yang belum sampai sekarang, ada juga sebagian yang sudah sampai makanannya di hotel tempat atlet kami nginap. Kalau makanan yang sudah sampai itu di hotel Aston tempat nginap atlet dari cabor atletik, kemudian di hotel Fox kalau gak salah itu untuk atlet catur dan makanan untum atlet renang juga sudah tiba. Kalau yang belum itu tadi di hotel tempat nginap atlet kami cabor bulutangkis dan panahan," ungkap Nuh Rawi menambahkan.
Kemudian, keluhan kedua adalah mengenai transportasi atau kendaraan bagi pimpinan kontingen. "Transportasi itu umpamanya untuk pimpinan kontingen belum ada sama sekali. Kemudian, satu kendaraan untuk kontingen agar saat ada masalah di kontingen cabor itu kita bisa gunakan. Jadi belum ada mobil untuk pimpinan kontingen, kontingen atau Chef de Mission begitu," bebernya.
"Harapannya, janganlah selalu terulang seperti soal makanan yang datang terlambat. Karena kalau terlambat, kasihan juga makanannya sudah rusak atau basi seperti yang lalu waktu PON. Kami harap agar jangan sampai terulang hal-hal yang sudah terjadi di PON kemarin, janganlah terulang lagi di ajang Peparnas. Karena jumlah atlet sekarang inikan tidak seperti PON yang begitu banyak, jadi mudahlah untuk dikoordinir dan apalagi para atlet sebagian tinggalnya di hotel-hotel bagus," papar pria yang juga Pembina NPC Sulawesi Selatan diakhir wawancaranya. (Irf)