JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya berhasil meraih Gelar Doktor Bidang Antropologi pada Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Cenderawasih (Uncen) dengan predikat Cum Laude.
Dalam desertasinya, Kenius menegaskan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang diselenggarakan pada 2-15 Oktober 2021 di bumi Cenderawasih membawa dampak positif di berbagai sektor kehidupan masyarakat Papua.
PON XX berhasil menjadi stimulus timbulnya nasionalisme Orang Asli Papua (OAP) kepada Negara Kesatuan Republikindonesia (NKRI). Even olahraga terakbar di tanah air itu merangsang dan membuat cinta tanah air dari OAP semakin besar.
“Orang Asli Papua (Oap) Juga Semakin Toleran, Terbuka Dan Membuat Mereka Menjaga Tali Persaudaraan, Persatuan Dan Kebersamaan. Semangat Kebangsaan Dan Cinta Tanah Air Pada Oap Tumbih,” Ungkap Kenius Kogoya Saat Memaparkan Disertasinya Berjudul Nasionalisme, Kebudayaan Dan Olahraga: Studi Dampak Penyelenggaraan Pon Pada Orang Asli Papua. Pada Sidang Ujian Terbuka (Promosi) Doktor Dalam Bidang Kajian Utama Uncen, Senin Pagi, 24 Oktober 2022 Di Auditiirum Uncen Jayapura.

Disertasi tersebut dipertahankan pada sidang ujian terbuka (promosi) Doktor dalam bidang kajian utama Antropologi terhadap peryantaan kritis dan klarifikasi tim penguji, promotor dan ko-promotor yang dihadiri Rektor Uncen, Dr Ir. Apolo Safanpo. St, Mt, Prof. Dr. Pawenari Hijang , Ma, Dr. Akhmad. M. Hum, Dr. Tri Setyo Guntoro, M. Kes, Aifo, Prof. Dr. H. Zainudin Amali, Se,. M.Si, Prof. Dr. Akbar Silo , Ms, Prof. Dr. Saharuddin Ita, M.Kes. Aifo, Marlina Flassy, S.Sos, M. Hum, Ph.D, Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos,M. Si, Dan Dr. Gerdha K.I Numbery. S.Sos. M.Si.
Kenius menjelaskan bahwa peneyelenggaraan PON Ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP. Kontribusi tersebut tergambar dari munculnya kesdiaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia.
Disertasi membuktikan bahwa adanya even olahraga telah mengikis rasa ganda oap. dengan ditetapkannya papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, di perhatikan, dan di percayai oleh negara.
PON menstimulasi rasa nasionalisme yang dibuktikan dengan lahir dan tumbuhnya kesdiaan OAP untuk membela dan melindungi negara. kesediaan membela dan melindungi negara ini muncul dari adanya kepercayaan pemerintah pusat dengan menetapkan Papua sebagai tuan rumah PON XX Tahun 2021 Sebagaimana teruang dalam SK Menpora Nomor 0110 Tahun 2014 tentang penetapan pemerintah Provinsi Papua Sebagai tuan rumah PON Tahun 2020.
Di percayanya Papua sebagai tuan rumah PON, kata Kenius, memberikan arti yang signifikan bagi OAP. Dengan adanya kepercayaan ini OAP memiliki motivasi untuk membela negara dalam bentuk kontribusi dalam even PON maupun menjadi perwakilan negara sebagai atlet pelatih ataupun official dalam even atau ajang olahraga nasional maupun internasional.
“Jiwa patriotisme lahir kesediaan membela negara yang merupakan bentuk kecintaan pada tanh air. kesdiaan membela negara nampak dari kesediaan OAP untuk terlibat dan berkontribusi dalam PON. hal ini menunjukkan sikap rela berkorban. Salah satu faktor pendorong individu untuk bersedia berpartisipasi dalam pembangunan negaranya adalah nasionalisme,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua telah memberikanmontribusi dalam perubahan kebudayaan oap yang tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas dan infrastruktur yang berubah dan OAP mendapatkan perubahan tersebut sangat signifikan.
“PON ke-XX Membuat Orang Asli Papua sadar potensi dan tumbuh kultur kompetitif, kemudian berkembang pandangan sikap positif pada olahraga. OAP Juga memandang olahraga sebagai identitas atau harga diri oap. pon juga memacu pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya pemanfaatan teknologi dan komunikasi. PON juga menjadi ajang bagi OAP, adat serta budaya,” jelas kenius yang saat ini menjabat ketua umum KONI Papua.
Dalam disertasinya, Kenius menyampaikan rekomendasi dan impilkasi teoritis yakni even olahraga dapat menjadi media untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan juga kultur kompetitif yang positif. dan media untuk mempromosikan Papua dan budayanya.
Oleh karena itu even olahraga perlu di selenggarakan lebih sering di Papua agar masyarakat di Papua, terutama generasi muda, dapat fokus kepada hal positif (berprestasi dalam olahraga), sehingga pemikiran dan keinginan negatif seperti keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI dapat terkikis.
“ pemerintah perlu mempertimbangkan penyelenggara even olahraga secara berjenjang, kemudian infrastruktur yang ada akibat penyelengaraan PON ke-XX Papua perlu untuk dijaga bersama, sebagai modal berharga untuk memajukan provinsi papua terutama dalam bidang olehraga,” tandas Kenius Kogoya.***
Artikel Terkait
Masih Terjadi Perampasan Wilayah Adat, Indonesia Perlu Serius Urus Masyarakat Adat
Didampingi Rektor Uncen, Dr. Apolo Safanpo, Menpora Amali Buka Turnamen Sepak Bola Piala Rektor Uncen 2022
Inilah Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 Oleh DPD KNPI Papua, Pasang dan Meriahkan Media Sosial
DPD KNPI Papua Untuk Rakyat, Siap Gelar Lomba Lemon Nipis, Suling Tambur dan Turnamen Sepakbola , Ayo Daftar
Takut Akan TUHAN Adalah Permulaan Pengetahuan, Tetapi Orang Bodoh Menghina Hikmat dan Didikan (Amsal 1 : 7)
Catatan KMAN VI 2022 : Masyarakat Adat Sigi Meminta Segera Kembalikan Hutan Adat Mereka
Ribuan Masyarakat Melakukan Kirab Budaya pada HKMA ke 9 Kabupaten Jayapura
Imbauan Ondofolo dan Khoselo Kampung Ifar Besar untuk Sukseskan Pelaksanaan KMAN VI
ALO si Ipda Gadungan Ditangkap Saat Pembukaan KMAN VI, Terobsesi Jadi Polisi
Catatan KMAN VI 2022 : Kepastian Hukum Atas Wilayah Hukum Adat Merupakan Hak Dasar