AKBP Fredrickus: Kami Sayangkan dan Mohon Maaf Atas Insiden Tersebut.
SENTANI (LINTAS PAPUA) - Satu video anggota kepolisian yang melakukan penganiayaan kepada dua orang siswa SMK Negeri 1 Sentani, Hawaii, ketika sedang melakukan blusukan untuk memberikan imbauan kepada para siswa untuk tidak melakukan aksi tidak terpuji saat pengumuman kelulusan yang telah berlangsung pada Jumat, 5 Mei 2023 viral di media sosial.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.IK., M.H., menjelaskan, saat itu anggotanya sedang melaksanakan patroli untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas jelang pengumuman kelulusan siswa-siswi SMA/SMK pada Jumat, 5 Mei 2023 di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Kami dari Polres Jayapura menyayangkan dan juga memohon maaf atas insiden hari Jumat (5/5) lalu di Hawaii, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura. Awal mulanya itu Kapolsek bersama anggota dan masyarakat (melakukan) patroli, untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas. Karena pada hari (Jumat) itu juga menginformasikan bahwa akan ada pengumuman kelulusan bagi siswa SMA/SMK," kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen ketika dikonfirmasi wartawan di Polsek Kawasan Bandara Sentani, Senin, 8 Mei 2023.
Kapolres Jayapura menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan pihak sekolah, untuk pengumuman kelulusan siswa-siswi SMA/SMK tahun ajaran 2022/2023 itu dilaksanakan secara online dan dilakukan pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIT.
"Dari patroli yang dilaksanakan oleh teman-teman itu mengimbau untuk adik-adik (siswa SMK) ini agar kembali ke rumah guna mengikuti pengumuman kelulusan di rumah masing-masing. Sebenarnya dari pagi (patroli) itu sudah berjalan dan siang harinya memang ditemukan beberapa siswa yang masih nongkrong di sekitar Hawai situ, sehingga kami imbau agar mereka kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Namun sebenarnya mereka masih dalam keadaan sudah mengonsumsi miras," tuturnya.
"Namun imbauan yang diberikan dari teman-teman Polsek itu direspon dengan kata-kata oleh mereka, 'Kalian mau apa, mau periksa-periksa'. Jadi, dengan kata-kata itulah spontanitas ada beberapa anggota disitu yang terpancing melakukan pemukulan. Sebenarnya itu saja, tidak ada yang lain. Kalau dibilang itu dari pagi sudah patroli lakukan imbauan untuk mereka balik, dari SMAN 1 Sentani kembali lagi SMKN 1 Hawaii itu sudah diimbau dan saat kembali kami temukan mereka dalam pengaruh minuman keras," sambung Kapolres Jayapura.
Kemudian dua oknum anggota polisi berinisial Briptu INM dan Bripda AAR yang terekam dalam video viral saat melakukan penganiayaan atau pemukulan itu, AKBP Fredrickus Maclarimboen menegaskan, anggota tersebut sementara di proses oleh Propam Polres Jayapura dibackup dengan Propam Polda Papua.
"Sebenarnya atribut (bendera BK) itukan selalu ada dalam setiap (perayaan kelulusan) itu. Inikan cuma karena diimbau untuk mereka balik, namun direspon dengan kata-kata yany kurang mengenakkan, itu saja penyebab sebenarnya. Tahun lalu juga kan sama ada atribut (bendera BK) yang dicorat-coret di seragam sekolah saat perayaan kelulusan, sehingga kita amankan lalu kita data dan kita undang pihak sekolah maupun orang tua untuk dikembalikan," cetusnya.
"Untuk tahun inikan pengumuman kelulusan secara online. Jadi, kita hanya imbau untuk mereka kembali ke rumah guna mengikuti pengumuman itu secara online dari rumah masing-masing. Kalau untuk bendera Bintang Kejora itu juga memang konteksnya, cuma karena mereka (siswa) dalam kondisi mabuk ini mengeluarkan kata-kata kurang mengenakkan seperti itu saja," tambah Kapolres Fredrickus.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan media online ini, untuk perekam dan penyebar pertama video viral itu masih ditelusuri oleh pihak kepolisian. (Irf / lintaspapua.com)
Artikel Terkait
Siswa SMK Negeri 5 Penerbangan Waibu Lulus 100 Persen
Waspada informasi atau Tawaran Kerja Palsu Mengenai PT. Freeport Indonesia
Mengenal Pak Moeldoko Dari Dekat, Oleh Saiful Huda Ems
Kompak Ain Ni Ain 400 KK KEI Sentani Papua Gelar Halal Bihalal Idul Fitri 1444 H
Pimpinan Denominasi Gereja Datangi Kantor NasDem Papua, Ada Apa Yah ?