Istilah Asli Kali Biru di Berap Dalam Bahasa Nimboran Adalah "Nggam" yang Artinya Pemberian Tuhan

- Jumat, 30 September 2022 | 05:58 WIB
Suasana warga oengunjung saat menikmati air segar Kali Biru di Kampung Berap, Kabupaten Jayapura. (Irfan / lintaspapua.com)
Suasana warga oengunjung saat menikmati air segar Kali Biru di Kampung Berap, Kabupaten Jayapura. (Irfan / lintaspapua.com)

BERAP (LINTAS PAPUA) -  Ondoafi Berap, Piter Manggo Mengungkapkan Sebuah kisah masa lampau yang terjadi di wilayah adat Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, hingga kini masyarakat Kampung Berap masih ada di tempat itu.

Saat memberikan keterangan kepada Tim MC KMAN VI di lokasi Festival Kuliner ( 26/9/2022 ) bahwa, Masyarakat lokal Kampung Berap terdiri dari 5 Suku, Suku Manggo, Bue , Yosua, Tarko, dan Kase.

Baca Juga: Dewan Soroti Obhe yang Belum Dibangun Disbudpar Kab. Jayapura di Beberapa Kampung
Jumlah Penduduk diperkirakan mencapai 300 jiwa dan pada umumnya bercocok tanam.

Piter Manggo bercerita, peristiwa masa lampau mengisahkan, bahwa dahulu suku-suku di Nimboran dan Kemtuk berkumpul di satu tempat yang bernama "Remeh." Kemudian mulai berpencar menduduki wilayah-wilayah dataran di lembah Grime.

Rentetan peristiwa masa lampau terus terjadi di tempat itu, Suku Manggo yang artinya Awan, didatangi oleh Awan putih di tempat perkumpulan itu lalu menyuruhnya keluar dan menempati wilayah (Kwafe/Kali Biru ) yang berbatasan dengan Demta.

Cerita Kwafe atau istilah wilayah kali biru Berap pada awal mulanya dikenal dengan tempat bermain dan tempat menari burung hitam putih berekor panjang.

Ondoafi Berap, Piter Manggo Mengungkapkan Sebuah kisah masa lampau yang terjadi di wilayah adat Kampung Berap Distrik Nimbokrang. diwawancara dengan latar belakang kali Biru.
Ondoafi Berap, Piter Manggo Mengungkapkan Sebuah kisah masa lampau yang terjadi di wilayah adat Kampung Berap Distrik Nimbokrang. diwawancara dengan latar belakang kali Biru. (Irfan / lintaspapua.com)

Onfoafi Piter Manggo menjelaskan bahwa Istilah Kwafe ini adalah nama burung hitam putih, yang selalu menari riang saat memandang keindahan air kali yang biru serta bunyi derasnya air itu, melihat orang mandi disinipun burung Kwafe gembira dan selalu melompat-lompat dan menari-nari.

Istilah asli Kali Biru sendiri dalam bahasa Nimboran adalah "NGGAM" yang artinya Pemberian Tuhan, Atau Anugerah Tuhan, sehingga sampai dengan sekarang masyarakat Berap menjaga dan melestarikan nya sebagai bentuk tanggung jawab menjaga Pemberian Tuhan kepada mereka.

Baca Juga: Komisi Informasi Papua Peringati Hari Hak untuk Tahu Sedunia di Kabupaten Mappi

Kehidupan masyarakat Berap masih terikat erat dengan sistim budaya adat istiadat, disinggung soal larangan adat dan sangsi,. Ondoafi Berap mengatakan bahwa. Aturan-aturan adat itu tidak tertulis tapi tersirat, ( Ada menyatu dengan Alam semesta ) setiap Generasi lahir dan besar diajarkan soal tata Krama dan budaya, aturan-aturan adat itu melekat dengan sendirinya, suatu keputusan dalam Peradilan adat disini untuk memberikan sangsi sebagai hukuman, itu cukup dengan menyerahkannya kepada matahari, Itu tidak lama orang yang melakukan pelanggaran akan mati, itu yang dikenal dengan sebuah sangsi yang paling berat dan yang paling ditakuti. (Kromsian/MC KMAN)

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Irfan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kongres I Pemuda Grime Nawa Siap di Gelar

Selasa, 6 Juni 2023 | 17:23 WIB
X