SENTANI (LINTAS PAPUA) - Massa yang tergabung dalam perwakilan masyarakat adat di lima (5) perwakilan kampung adat dari 14 Kampung Adat di wilayah Kabupaten Jayapura menuntut pencabutan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Kampung Adat yang dinilai banyak kejanggalan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Jayapura dan menghambat demokrasi serta menutup ruang demokrasi.
Tuntutan tersebut disampaikan massa pendemo dalam demonstrasi di depan Kantor DPRD Kabupaten Jayapura di Kompleks Perkantoran Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa, 24 Januari 2023.
Dalam aksi tersebut, massa menuntut DPRD Kabupaten Jayapura segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) agar turun ke 14 Kampung Adat untuk mendengar aspirasi masyarakat dan juga segera mengaudit keuangan kampung adat 2 tahun ke belakang bersama Irwil Kabupaten Jayapura.

Unjuk rasa sempat memanas karena tak ada satupun pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Jayapura yang menerima massa pendemo, sehingga Sekretaris DPRD Kabupaten Jayapura, Derek Wouw yang awalnya menerima pendemo langsung memerintahkan staf untuk menghubungi para pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Jayapura guna hadir menemui massa pendemo.
Baca Juga: Papua Football Academy Binaan PT Freeport Indonesia Peduli Pengembangan Masyarakat dan Sepakbola Nasional
Koordinator Aksi, Jhon Mauridz Suebu mengatakan, unjuk rasa melibatkan enam kampung adat dari 14 Kampung Adat di empat wilayah pembangunan yang ada di Kabupaten Jayapura dan Tujuan aksi demo ini untuk menolak adanya kampung adat, karena pihaknya menemukan ada kejanggalan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kabupaten Jayapura.
"Kalau memang diberlakukan kampung adat, maka kami akan menolak dengan keras pesta demokrasi di wilayah Kabupaten Jayapura. Kita hidup di dalam bingkai NKRI yang notabene ada lambang Garuda di dada kita, terus kenapa mau dibuat kampung adat, apakah kalian tidak kasihan dengan masyarakat Non Papua dan mau kemana mereka," kata pria yang akrab disapa JMS ini.

"Kami datang kesini karena kami merasa hal ini sangat berbahaya. Aksi ini merupakan antisipasi agar hal ini segera dihilangkan. Karena akan terjadi ketidakcocokan untuk kita hidup di kampung-kampung. Jadi, kami datang kesini untuk membicarakan hal yang baik demi kesejahteraan dan kenyamanan kita semua yang tinggal di Kabupaten Jayapura," JMS yang juga Sekretaris Forum Peduli Kemanusiaan (FPK) Kabupaten Jayapura tersebut.
Artikel Terkait
Terkait Gempa Bumi, Pj. Bupati Triwarno Imbau Warga Tetap Waspada dan BPBD Matangkan Kontinjensi Bencana
Pastikan Kesiapan Gedung, Triwarno Purnomo Tinjau Lokasi SMP Negeri 1 Sentani di Toladan
Pj Bupati Triwarno Purnomo Turun ke Lokasi Kebakaran di Pasar Baru Sentani
Pasca Libur Natal, Pj Triwarno Purnomo Pimpin Apel Perdana ASN Pemkab Jayapura
Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo Pastikan Tahun Ini Jalan Sentani - Depapre Akan Dikerjakan
Penyerahan DPA 2023, Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo Harap OPD Dapat Laksanakan Baik
Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo Launching Unit Pelayanan Cepat Darurat Kesehatan
Bupati Triwarno Purnomo Terima LHP Kinerja Penyediaan Akses Air Minum Layak dan Aman
Buka Raker KONI Tahun 2023, Ini Harapan Triwarno Purnomo
Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi, Bupati Triwarno Hadiri Rakornas
Temui Pengunjuk Rasa, Pj Bupati Jayapura Terima dan Hargai Aspirasi Para Pendemo
Menpora Zainudin Amali Soroti Perkembangan Papua Football Academy
Papua Football Academy Binaan PT Freeport Indonesia Peduli Pengembangan Masyarakat dan Sepakbola Nasional