JAKARTA (LINTAS PAPUA) - Kepala Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Muhammad Syauqillah mencatat, aksi kekerasan KKB di Papua sejak 2017 hingga 2023 telah menewaskan 34 warga sipil dan 12 aparat keamanan.
Serangan yang dilakukan KKB merupakan kejahatan kemanusiaan karena menyasar warga sipil. Padahal dalam hukum perang (law humaniter), masyarakat sipil adalah kelompok yang tidak boleh diserang atau diperangi.
“Kita perlu melihat bagaimana masa depan pembangunan Papua seperti apa ke depannya. Kalau misalkan terus-menerus ada konflik seperti ini ya tentunya Papua mengalami hambatan dalam membangun,” ujar Gus Syauqi, sapaan akrab Muhammad Syauqillah dikutip Rabu (22/3/2023).
Tentunya Keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap melakukan aksi kekerasan dinilai memghambat pembangunan di Papua.
Pemerintah didorong segera menangani kelompok ini demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Menurutnya, aksi KKB membuat kerangka pembangunan Papua keluar dari jalur yang semestinya bisa dinikmati masyarakat Papua.
Ketika pembangunan macet, maka secara jangka panjang akan berdampak pada masalah-masalah kesejahteraan masyarakat Papua, seperti akses jalan dari satu wilayah ke wilayah lain.
“Setidaknya masyarakat Papua itu, dengan aksi kekerasan yang terjadi di Papua, yang terkena dampak tentunya adalah masyarakat Papua, rakyat Papua atau siapa pun yang ada di Papua itu akan terkena dampaknya, terutama dampak negatif,” kata Gus Syauqi.
Dengan kondisi itu, ia mendorong pemerintah menyiapkan langkah, baik pendekatan lunak maupun keras, untuk penuntasan masalah KKB.
Masyarakat di Papua harus diberikan jaminan keamanan dan kenyamanan hidup.
Pengamat terorisme ini mengatakan, penyelesaian masalah KKB Papua hendaknya dimulai dengan memperkuat komitmen seluruh stakeholder dan menyamakan persepsi melalui dialog untuk mendapatkan solusi terbaik bagi Papua sebagai bagian yang tak terpisakan dari NKRI.
Artikel Terkait
26 Terduga Teroris Ditahan di Rutan Cikeas
26 Terduga Teroris Ditahan Di Rutan Cikeas
Inilah Sikap Gubernur Papua Menanggapi Tindakan Pemerintah Pusat Umumkan KKB Papua Sebagai Teroris
Kapolda Papua : Kelompok Teroris Merauke Sudah Siapkan Pengantin Untuk Lakukan Bom Bunuh Diri Salah Satu Gereja
Komjen Pol. Paulus Waterpauw : Lebel Teroris Hanya Buat KKB Bukan Untuk OAP
GAMKI Kecam Keras Pembantaian Warga di Poso Oleh Teroris MIT
Terkait Dugaan Ketua DPRD Pasok Senjata ke Teroris KKB Papua, Sonny Wanimbo Bantah Kenal dengan Neson Murib
Rebut Ekonomi, Otsus dan Pemekaran Papua Akibat Lebelkan Teroris, Oleh : Alexander Gobai
BNPT Tetapkan KKB Papua Sebagai Organisasi Teroris
Ya, Tuhan, Berilah Telinga Kepada Doa Hamba-Mu ini dan Kepada Doa Hamba-Hamba-Mu yang Rela Takut Akan Nama-Mu
Kunci Sukses Kehidupan Ketika Jalan Bersama Tuhan, Sebuah Renungan Kristen Oleh Dr. Erastus Sabdono
Pdt. Albert Sorontou Berbagi Renungan dan Ajak Umat Tuhan Bertindak Benar
Tikhikus Adalah Orang Kepercayaan Rasul Paulus, Inilah Kisah Dirinya Setia Melayani Tuhan Yesus
HUT Kota Jayapura ke-113 , Ketua Sinode GKI : Jika Bukan Tuhan Menjaga Kota, Sia-sialah Pengawal Menjaganya!
Diminta Masyarakat, Cintiya Talantan: Jika Tuhan Berkenan, Saya Siap Maju Pada Pileg 2024
Syaloom Pagi, Selamat Berkarya dan Selamat Menikmati Penyertaan Tuhan
Mukjizat Tuhan Sedang Menuju Kita, Mulailah Taat dan Bertindak Dalam Kebenaran
Mari Bersyukur Sukacita Senantiasa, Inilah 36 Ayat Firman Tuhan Tentang Bersyukur
BNPT Hadirkan Warung NKRI di Kabupaten Jayapura Guna Cegah Paham Radikal dan Teroris
Siap Memuliakan Nama Tuhan, Pj Bupati Mappi Kukuhkan Pengurus LPPD Kabupaten Mappi Periode 2023 -2027