JAKARTA (LINTAS PAPUA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menggelar sebuah konferensi antar negara bernama Summit for Democracy pada tanggal 9 -10 Desember 2021 kemarin.
Billy Mambrasar, Stafus Presiden RI adalah salah satu yang diundang langsung oleh Gedung Putih sebagai perwakilan resmi dari Indonesia. Konferensi yang mempertemukan berbagai kalangan mulai dari pemimpin pemerintahanan hingga masyarakat sipil, dan sektor swasta dari 110 negara di dunia ini dicanangkan pemerintah AS untuk menetapkan agenda afirmatif dan pengukuhan mengenai makna demokrasi dan cara mengatasi tantangan - tantangan yang tentunya berbeda di tiap-tiap negara.
Billy Mambrasar yang dihubungi oleh awak media setelah acara Summit for Democracy berlangsung menyatakan beberapa poin penting mengenai pesan yang disampaikan dan dipimpin oleh Presiden Joe Biden langsung dari Gedung Putih secara virtual kepada Billy dan juga undangan yang hadir.
Billy menyampaikan Presiden Joe Biden menekankan bahwa diadakannya kongres ini adalah aksi untuk memfasilitasi percakapan dan koneksi antar dunia yaitu pemerintahan garis depan negara-negara untuk menunjukkan kekuatan demokrasi melalui pemerintahan lokal, melindungi kebebasan media dan bagaimana memajukan status perempuan dan anak perempuan sebagai investasi dalam keberhasilan demokrasi menjadi salah satu sorotan pada kongres tersebut.
Fokus yang lain adalah memberdayakan pembelaan hak asasi manusia dan memastikan bahwa teknologi digunakan dalam memajukan demokrasi, untuk menyelamatkan umat manusia dan bukan untuk membatasi mereka.
Pemuda kelahiran Papua ini kembali mengutip pernyataan Joe Biden “Kami telah mendengar kekhawatiran dan juga masukan dari orang-orang muda yang hadir saat ini dan mereka jugalah yang memiliki kepentingan lebih besar di masa depan daripada siapapun dan mereka telah menjelaskannya secara gamblang untuk memastikan betapa pentingnya suara mereka dan semua orang untuk turut disertakan dalam demokrasi”.
Billy kembali menambahkan keterangan mengenai pernyataan Joe Biden jika Ia akan berkomitmen untuk bekerja dengan semua orang yang memiliki nilai-nilai yang sama untuk membentuk aturan untuk mengatur kemajuan di abad ke-21, termasuk di dalamnya adalah masalah keamanan cyber dan teknologi yang sedang berkembang dan mengajak para perwakilan negara untuk menjalankan apa yang telah didapatkan dari kongres ini setahun ke depan.
Presiden Biden akan kembali mengumpulkan negara-negara dunia untuk berdiskusi mengenai demokrasi negara mereka masing-masing.
“Ini adalah sebuah komitmen dan kemitraan yang sangat menginspirasi dan saya harap akan kita lihat lebih banyak perubahan baik di tahun berikutnya. Saya harap setiap negara kita akan mengukut hasil dari upaya kita sehingga kita dapat melaporkan Kembali kemajuan kita pada Summit of Democracy ke-2 di tahun depan. Saya berharap dapat menyambut Anda masing-masing secara pribadi”, Tambah Billy mengutip ucapan Biden ketika menutup kongres tersebut.
Founder Yayasan Kitong Bisa ini kembali mengutip pesan terakhir yang Joe Biden sampaikan yang ia anggap sesuai dengan situasi yang kini dihadapi oleh Indonesia, yaitu: “Kita tau betapa sulitnya pekerjaan yang akan kita hadapi, tetapi kita juga tahu bahwa kita siap untuk menghadapi tantangan. Kita semua tahu bahwa, kita harus bekerja sama untuk memerangi korupsi dan untuk membangun ekonomi yang lebih adil dimana lebih banyak orang dapat berbagi manfaat.” tambah Billy
Billy juga mengaku sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari acara penting ini, dan berharap segala masukan dan pesan-pesan yang ia tangkap dari seluruh perwakilan di seluruh dunia bisa diterapkan sebagai standar demokrasi yang adil, bebas dan terjamin di Indonesia.
Billy menyatakan "setelah konferesi saya akan terus bekerja keras memberikan masukan terbaik untuk Presiden jokowi agar Indonesia tetap patuh pada prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Saya pun mengucapkan terimakasih kepada Duta Besar Sung Kim yang berada di Kedutaan Amerika untuk Indonesia, atas koordinasi selama ini dan berharap agar kedepan kita dapat terus mendorong kerjasama dalam rangka mendorong demokratisasi yang lebih baik lagi di Indonesia" tambah Billy
Billy menutup sesi wawancara dengan pernyataan "Saya berkomitmen untuk memasukkan pendidikan dasar demokrasi dan HAM kedalam kurikulum ajar saya di Yayasan Kitong Bisa, untuk mendidik anak-anak Papua sejak dini tentang hak-hak dasar mereka dan kemampuan berdemokrasi sejak dini." Tutup Billy. (***)