• Kamis, 21 September 2023

Jika Smelter Gresik Beroperasi 2024, Diyakini Nilai Ekspor PT. Freeport Indonesia Capai 448 Triliun Rupiah

- Kamis, 8 September 2022 | 09:45 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan tiba di Grasberg pada Kamis, 1 September 2022, pukul 08.15 Waktu Indonesia Timur (WIT). Di Grasberg, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas  (Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bersama rombongan tiba di Grasberg pada Kamis, 1 September 2022, pukul 08.15 Waktu Indonesia Timur (WIT). Di Grasberg, Presiden dan Ibu Iriana didampingi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas (Biro Pers Setpres)

JAKARTA (LINTAS PAPUA) -  Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa sektor pertambangan harus mampu bersaing dengan mengimplementasikan teknologi di tengah perkembangan era digital untuk mendukung seluruh kegiatan operasional di dalamnya.

Demikian disampaikan Presiden saat secara resmi meluncurkan Teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia (PTFI), Kabupaten Mimika, pada Kamis, 1 September 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan 5G Mining di PT Freeport Indonesia, Pertama di Asia Tenggara

“Kita tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang makin terdigitalisasi. Sektor pertambangan pun juga tidak boleh ketinggalan, harus segera mengimplementasikan teknologi artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), machine learning, hingga big data dalam rangka mendukung seluruh operasional di pertambangan,” ucap Presiden.

Kepala Negara menuturkan bahwa intervensi teknologi sangat dibutuhkan untuk memajukan sektor pertambangan yang umumnya berada di daerah terpencil dan sulit terjangkau dengan tantangan geografis dan konektivitas yang tidak mudah.

Baca Juga: Lima Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Resmi Dilantik Presiden Jokowi

“Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G Smart Mining pertama di Asia Tenggara oleh PT Freeport Indonesia yang didukung PT Telkomsel dalam rangka untuk mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh, serta meningkatkan keselamatan kerja, dan untuk produktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia,” tutur Kepala Negara.

Sambil melihat kawasan tambang terbuka PTFI dari Grasberg, Presiden juga berbincang dengan Presiden Komisaris PTFI Richard Adkerson.
Sambil melihat kawasan tambang terbuka PTFI dari Grasberg, Presiden juga berbincang dengan Presiden Komisaris PTFI Richard Adkerson. (Biro Pers Setpres)

Selanjutnya, Presiden pun mengaku senang bahwa sebagian besar dari karyawan yang mengendalikan dan mengoperasikan tambang bawah tanah merupakan masyarakat Indonesia, khususnya Papua.

“Saya sangat gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya dan dikendalikan dari jarak jauh, tadi saya sudah melihat secara langsung, yang saya senang 99 persen dari total karyawan yang tadi mengendalikan, mengoperasikan itu asli Indonesia khususnya dari Tanah Papua,” ujar Presiden, sebagaimana disampaikan melalui Biro Pers Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Timothius Demetouw Sebut Presiden Usul Pembukaan KMAN Dipindahkan ke Stadion LE

Selanjutnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) serius dengan hilirisasi pertambangan, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah ekspor tambang termasuk konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI).

Saat ini Freeport Indonesia memiliki kewajiban membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini sejatinya ditargetkan bisa selesai pada tahun 2023.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: CNBC Indonesia, Biro Pers Sekretariat Presiden, Biro Pers Setpres

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X