JAKARTA (LINTAS PAPUA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa 2,5 tahun yang lalu Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pihaknya untuk membuat suatu desain besar pertahanan negara.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan saat kunjungan kerja di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, pada Kamis, 15 September 2022. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Dipublikasikan pada Kamis, 15 September 2022 16:01 WIB.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Penyaluran BLT BBM kepada Masyarakat
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya desain pertahanan dan keamanan negara di titik-titik terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, pada Kamis, 15 September 2022.
“Kabupaten Maluku Barat Daya ini adalah termasuk kabupaten terluar sebelah timur, paling timur selatan. Setelah kita melihat Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, kemudian Kabupaten Kepulauan Aru, kemudian Kota Tual, Saumlaki, kita melihat perlunya sebuah desain untuk pertahanan dan keamanan negara, di titik mana kira-kira yang paling tepat. Ini penting karena memang ini potensi yang ada di sini perlu dilihat secara detail,” ungkap Presiden dalam keterangannya di daerah Tiakur, Kabupaten MBD.
Baca Juga: Senang Bisa Kembali Tampil Dibawah Mistar Gawang Persipura, Mario : Semoga Kita Bisa Juara
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Keduanya melihat salah satu titik terluar NKRI yakni Pulau Leti yang berbatasan dengan Timor Leste. Pulau Leti tersebut terlihat dari seberang Pantai Tiakur, tempat Presiden dan rombongan melakukan keterangan pers.
“Hari ini saya dengan Pak Menhan, Pak Menteri KKP, dan Menteri PU melihat titik-titik yang tadi saya sebutkan dalam rangka sekali lagi pertahanan dan keamanan negara,” imbuhnya.
Baca Juga: 15 Oktober 2022, BPS Kabupaten Jayapura Mulai Lakukan Pendataan Awal Regsosek
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa 2,5 tahun yang lalu Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pihaknya untuk membuat suatu desain besar pertahanan negara. Hal tersebut termasuk juga bagaimana pengamanan jalur-jalur laut kepulauan di Indonesia yang menjadi jalur bagi 60 persen perdagangan laut dunia.
“Kekayaan kita sangat besar di wilayah ini, sangat-sangat besar, tidak hanya kekayaan ikan, tetapi juga kekayaan mineral di bawah laut, gas dan minyak bumi di bawah laut,” ujar Menhan Prabowo.
Lebih lanjut, Menhan Prabowo menyebut bahwa masa depan kekayaan Indonesia sebagian besar akan ada di Indonesia timur. Untuk itu, Menhan menegaskan bahwa pulau-pulau terluar di kawasan tersebut harus dirancang untuk menjadi bagian dari pertahanan negara.
“Pulau-pulau terluar di kawasan ini memang harus sudah kita rancang untuk menjadi bagian dari pertahanan kita. Tentunya ini akan kita lakukan dengan teliti dan mengikutsertakan semua lembaga terkait,” tandas Menhan.
Artikel Terkait
YPM Kembali Melobi Presiden PT Freeport, Tambahkan Sponsor untuk Persipura dari Partner Kerja Freeport
Menteri Investasi Melepas Pengiriman Konsentrat Tembaga Freeport Indonesia
PT Freeport Indonesia Gelar Live Streaming Upacara HUT ke - 77 Republik Indonesia di Tembagapura
Papua Football Academy Binaan PT. Freeport Indonesia, Resmi Diluncukan Presiden Jokowi di Stadion Lukas Enembe
Presiden Jokowi Apresiasi Peran Freeport Membangun Papua Football Academy
Presiden Jokowi Luncurkan 5G Mining di PT Freeport Indonesia, Pertama di Asia Tenggara
Jika Smelter Gresik Beroperasi 2024, Diyakini Nilai Ekspor PT. Freeport Indonesia Capai 448 Triliun Rupiah
Kinerja PT Freeport Indonesia Semakin Baik dan Terus Berkontribusi Bagi Kesejahteraan Masyarakat Papua
Disperindagkop, UKM dan Tenaga Kerja Berharap Penerimaan PT Freeport Harus Prioritaskan OAP
Inilah Cara Kerja Tambang Terbuka Grasberg di Areal PT Freeport Indonesia