Miliki Rp607 Triliiun, Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Diminta Berhati - Hati Kelola Dana Ratusan Triliun

- Minggu, 9 Oktober 2022 | 22:50 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima kunjungan Dewan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima kunjungan Dewan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: BPMI Setpres/Rusman

JAKARTA (LINTAS PAPUA)  -  Bertemu Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan, Presiden: Kelola Dana dengan Hati-Hati
Saat ini dana yang ada di BPJS Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp607 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 89 persen diinvestasikan ke goverment related investment, dengan 65 persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).

Baca Juga: Tanggapi Situasi SMAN 2 Depok, Mendikbudristek Tegaskan Satuan Pendidikan Harus Merdeka dari Diskriminasi
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno menerima kunjungan Dewan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, pada Jumat, 7 Oktober 2022, di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menyampaikan pesan kepada dewan direksi untuk hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan.

“Bapak Presiden tadi titip dana yang besar ini dikelola dengan sangat baik dan hati-hati,” ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dalam keterangannya usai pertemuan.

Baca Juga: Tinjau Tahura Ngurah Rai, Presiden Jokowi : Ini Tunjukkan Kepedulian Indonesia terhadap Lingkungan

Menurut Anggoro, saat ini dana yang ada di BPJS Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp607 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 89 persen diinvestasikan ke goverment related investment, dengan 65 persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).

“Tentu saja untuk memastikan bahwa dana tersebut bisa aman dan saat dibutuhkan nantinya tetap ada dananya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan juga turut melaporkan sejumlah kinerja yang dicapainya selama 19 bulan sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 lalu. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari 28 juta peserta menjadi 35 juta peserta.

“Kami menargetkan dalam 5 tahun tumbuh 2 kali lipat menjadi 70 juta,” ucap Anggoro.

Baca Juga: PT Freeport Indonesia Daftarkan 30 Ribu Jiwa Warga 7 Suku di Mimika Dalam Program JKN KIS

Selain itu, Anggoro juga menyampaikan bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan digitalisasi layanan melalui Jamsostek Mobile dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan kepuasan peserta, sesuai arahan dari Presiden Jokowi.

“Untuk layanan yang juga menjadi concern Bapak Presiden, layanan yang baik bagi para pekerja, kami menyampaikan bahwa kami telah melaksanakan digitalisasi dalam layanan sehingga kalau dulu peserta itu klaim butuh waktu 10-15 hari, saat ini klaim hanya 15 menit bisa klaim dengan Jamsostek Mobile,” ujar Anggoro.

Baca Juga: Didukung US Embassy, Eksepedisi Pusaka Rasa Nusantara Akan Dokumentasikan Masakan Khas Masyarakat Papua

Terakhir, dewan direksi juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait perkembangan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU). Menurut Anggoro, saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah mengirimkan data penerima BSU hingga tahap 4, sedangkan tahap 5 akan segera dikirimkan dalam waktu dekat.

“Totalnya 14 juta data BSU kita kirimkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk divalidasi,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

Tags

Artikel Terkait

Terkini

FIFA Mulai Cek Kesiapan Terakhir 6 Stadion

Kamis, 23 Maret 2023 | 16:57 WIB
X