JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.” (1 Petrus 4:10)
Firman Tuhan menyatakan bahwa sebagai hamba-hamba Tuhan kita harus saling melayani sesuai dengan karunia yang telah kita terima sehingga kita menjadi seorang pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Seorang pengurus yang baik dari kasih karunia Allah adalah seorang yang setia dan dapat dipercaya. Ketika kita membaca judul renungan ini mungkin kita bertanya apa itu ‘tikhikus’ atau siapa dia?
, dia tidak setenar Timotius dan Titus, tetapi dari Tikhikus kita dapat belajar bagaimana menjadi seorang hamba Tuhan yang setia dengan karunia yang dipercayakan. Bahkan Rasul Paulus sendiri menyebut bahwa Tikhikus adalah pelayan yang setia di dalam Tuhan (Efesus 6:21). Hal-hal apa saja yang dapat kita pelajari dari kehidupan Tikhikus agar kita dapat menjadi seorang yang setia dan sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah?
Yang pertama, Tikhikus adalah seorang yang dapat dipercaya. Tugas Tikhikus adalah mengantar surat-surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus dan di Kolose.
Tentunya Rasul Paulus tidak sembarangan mempercayai seseorang untuk membawa surat-suratnya jika orang tersebut tidak setia. Sejak perjalanan misi yang pertama dan ketika ada di penjara, Tikhikus setia menemani Rasul Paulus.
Yang kedua, Tikhikus adalah seorang yang bersemangat dan penuh antusias. Tikhikus bukan saja seorang pengantar surat, tetapi ia juga dapat memberikan semangat, kekuatan dan penghiburan kepada jemaat di Efesus (Efesus 6:22). Karena Tikhikus adalah orang kepercayaan Rasul Paulus dan seorang yang penuh semangat dan antusias, maka nasehatnya pun bisa diterima oleh jemaat di Efesus.
Yang ketiga, Tikhikus adalah seorang yang rendah hati. Tikhikus bersedia mengisi kekosongan rekan sepelayanan yang sedang tidak di tempatnya.
Dia ditunjuk oleh Rasul Paulus untuk menggantikan posisi Timotius (2 Timotius 4:12) dan juga Titus (Titus 3:12). Diperlukan kerendahan hati untuk dapat dipercaya sebagai orang “cadangan” dalam pelayanan.

Tikhikus tidak berkecil hati, sebaliknya ia membuktikan bahwa sekalipun dia seorang hamba Tuhan ‘sementara saja’, dia melakukannya dengan bertanggung jawab dan benar.
Tikhikus, seorang pengantar surat Rasul Paulus yang tidak dikenal dan besar seperti Timotius dan Titus, tetapi hidupnya telah menjadi berkat bagi jemaat-jemaat yang dikunjunginya dan bagi hamba Tuhan lain, serta menjadi salah seorang kepercayaan Rasul Paulus.
Marilah kita setia dengan karunia dan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita sekalipun pelayanan kita tidak terlihat atau dipandang orang agar kita layak disebut seorang pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. (RSN)
Questions:
1. Apa tugas dan pelayanan yang dipercayakan dalam hidup kita saat ini?
2. Bagaimana kita dapat menjaga kesetiaan dengan karunia dan talenta yang sudah Tuhan percayakan kepada kita?
Artikel Terkait
Allah itu Roh dan Barangsiapa Menyembah Dia, Harus Menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran. (Yohanes 4:24)
Allah itu Roh dan Barangsiapa Menyembah Dia, Harus Menyembah-Nya Dalam Roh dan Kebenaran (Yohanes 4.24)
Renungan Kristen : Tidak Ada yang Kebetulan, Karena Allah Peduli dan Mengasihi Kita
Setia Dalam Perkara Kecil, Maka Tuhan Pasti Berikan Perkara Besar dan Hidup Penuh Mujizat Allah
Yesus Kristus Putra Allah Sang Penyelamat, Sudahkah Kita Mensyukuri Hal ini ?
Berbahagialah Orang yang Suci Hatinya, Karena Mereka Akan Melihat Allah (Matius 5:8)
Muliakanlah Allah Dengan Tubuhmu, Layanilah Tuhan Dengan Apa Yang Kita Punya
Berbahagialah Orang yang Membawa Damai, Karena Mereka Akan Disebut Anak-Anak ALLAH (Matius 5:9)
The Year of Empowering Grace, Mari Siapkan Diri Kita Sambut Kepercayaan Dari ALLAH
Damai Sejahtera Allah, yang Melampaui Segala Akal, Akan Memelihara Hati dan Pikiranmu Dalam Kristus Yesus