GPI Papua Berdukacita (Klasis GPI Papua Sorong Manokwari. Jemaat Bethlehem Kota Sorong), Oleh Pdt JM Hukom

- Selasa, 21 Maret 2023 | 14:59 WIB

SORONG (LINTAS PAPUA) -  Karena Bagiku hidup adalah Kristus dan kemaian adalah keuntungan ( Filipi 1 : 21 )


Tidak ada seorangpun yang mengingini kematian, sebab kematian adalah akhir dari kebersamaan didunia serta kematian merupakan suatu peristiwa yang membuat kita dipisahkan dari orang yang kita kasihi.

Semua manusia disepanjang perjalanan hidup memahami dan menyadari bahwa hidup ini diperoleh karena Kasih dan Anugerah dari Tuhan kita Yesus Kristus.

Sebab itu selama kita hidup, selalu kita selalu memanfaatkan waktu ini dan terus belajar melakukan hal-hal yang menyenangkan hati orang yang ada ditengah keluarga,lingkungan bahkan dimanapun kita berada, dan perbuatan baik itu dengan sendirinya kita telah mempermuliakan nama-Nya.


Sosok seorang perempuan gereja “ Maria Hiariej – Ririhatuela yang sementara menjalani tugas sebagai Majelis jemaat GPI Papua Bethlehem Kota Sorong yang di Tahbiskan pada tahun 2022 ( masa bhakti 2022-2027, dengan jabatan Diaken yang berada diwilayah pelayanan Sektor Efrat dengan Koordinator Sektor Dkn. Chandra Hukom-Pesireron.

Maria yang sering disapa dengan nama Mei dalam menjalankan tugas pelayanan tidak pernah berkompromi dengan keadaan alam sebab pada saat hujan dan banjirpun Diaken Mei tetap manjalankan tugasnya.

Dalam pelayanan kunjungan keluarga selalu setia dan penuh ceria, selalu tersenyum, pendiam dan tekun melayani. Dalam melakukan tugas pelayanan kadang Diaken Mei melupakan pentingnya menjaga kesehatan, sebab yang dilakukannya adalah menabur di kebun anggur Tuhan kita Yesus Kristus.


Tidak pernah terpikirkan saat mendengar bahwa kondisi kesehatan Diaken Mei mendadak mengalami perubahan dan harus mendapatkan pelayanan medis.

Awalnya dirawat pada RS Sele Be Solu kemudian akibat tidak mengalami perubahan dalam penanganan kesehatan, maka mendapatkan rujukan ke RSUD Dr. JP Wanane Km 22 dan dirawat pada ruangan HCU dengan pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan ada sesuatu yang harus mendapatkan tindakan dengan cara Operasi, setelah menjalani operasi, Diaken Mei tidak sadarkan diri dan kondisi kesehatan semakin memburuk hingga di pagi dini hari bertepatan dengan hari kemenangan Yesus Kristus, yakni Minggu 19 Maret 2023 pukul 01.28 menit seluruh alat monitor tiba-tiba berhenti dan itulah akhir hidup dari Diaken Maria Hiariej-Ririhatuela.


Kepergian Diaken Maria membuat suasana canda dan tawa berubah menjadi pilu dan tangis serta linangan air mata, itulah yang dirasakan oleh Keluarga ( Suami dan ke-empat anak dan orang tua ) Pekan Pelayan Jemaat,bahkan keluarga dan lingkungan. Saat jenasah tiba dirumah duka dipersiapkanlah Ibadah penguatan dan Ibadah pelepasan serta pemakaman.

Senin 20 Maret 2023 adalah merupakan hari terakhir bagi Suami dan ke4 anak dan keluarga untuk melihat yang terakhir kali, wajah dari Almarhuma (Istri, Mama dan Anak dari Orang tua), sebab pada pukul 10.00 dilaksanakan Ibadah Pelepasan dari rumah duka menuju ke Gereja GPI Papua Bethlehem Kota Sorong untuk pelaksanaan Ibadah Pelepasan hingga pemakaman dan kemudian dilanjutkan dengan Ibadah pengucapan syukur setelah dari pemakaman. Diaken Maria Hiariej Ririhatuela pergi meninggalan Suami Bpk Johny Hiariej dan ke-empat anak 1. Febrian Hiariej. 2. Riana Hiariej, 3. Gilbert Hiariej, 4. Max Hiariej.

Duka yang telah membuat keluarga kehilangan sukacita, kehilangan harapan, kehilangan segalanya sebab Istri dan Mama telah pergi untuk selamanya. Namun dibalik duka ada janji yang menjadi kekuatan serta pegangan hidup untuk terus melanjutkan perjalanan dan perjuangan untuk menikmati janji tersebut “ Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur “ Matius 5 : 4. Janji-Nya akan selalu digenapi bagi setiap mereka yang berada dalam keduakaan serta mau tetap setia menjalankan apa yang dikehendaki-Nya.

Selamat jalan Rekan Pelayan, Istri dan Mama tersayang, orang yang sangat kita kasihi dan cintai “ Diaken Maria Hiariej Ririhatuela “
Almarhuma Diaken Maria Hiariej Ririhatuela
Lahir : Waai, 15 Juli 1978
Meninggal : Sorong, 19 Maret 2023
Dan aku mendengar suara dari sorga berkata “ Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini. “ “sungguh kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka. Karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Artikel Terkait

Terkini

X