Peran Orang Tua Dalam Mempersiapkan Masa Depan Anak.( Bagian I ), Oleh : Pdt. Johanis Michil Hukom, S.Th

JAYAPURA (LINTAS PAPUA) -  Peran Orang Tua Dalam Mempersiapkan Masa Depan Anak.( Bagian I )

Oleh : Pdt. Johanis Michil Hukom, S.Th
( Mahasiswa Studi Akhir Program Magister Managemen Administrasi Pendidikan – UKI Jakarta )

Orang tua memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan pendidikan yang dimulai dari dalam keluarga dimana sebelum anak memperoleh pendidikan formal di sekolah dan di tengah masyarakat.

Dari dalam lingkungan keluarga seorang anak mulai belajar tentang proses yang bersifat fisik mulai dari merangkak, berdiri, berjalan, berbicara dan seterusnya dan bersifat mental bagaimana cara berimpati, cemas, bangga, benci, sedih dan seterusnya.

Baca Juga: Adat Papua berikan perlindungan anak.

Melalui proses-proses tersebut karakter dan keperibadian anak mulai terbentuk dan anak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk jika pada masa-masa tersebut orang tua sangat memberi perhatian serius kepada anak serta dilakukan secara baik dan bertanggungjawab.

Dalam kaitan dengan pentingnya peran orang tua dalam mempersiapakan anak, maka ada beberapa hal penting yang harus diketahui dan diperankan oleh orang tua dalam upaya membentuk karakter anak , sebelum anak tersebut menjalani proses pendidikan formal, antara lain : Pertama ; Berperan sebagai seorang guru yang mampu mengajak dan mempraktekan hal yang baik dan hal yang buruk.

Memperkenalkan huruf dan angka serta beri waktu untuk membacakan sesuatu untuk didengar oleh anak sebab saat itulah proses pembentukan dalam diri anak untuk mendengar dan melihat sesuatu mulai dirasakan.

Selain itu perlu diperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pemberian makan bergizi yang disesuaikan dengan kemampuan dan keberadaan ekonomi keluarga. Kedua Orang tua harus menjadikan anak seperti sahabat / teman, memberikan kenyamaanan, mau mendengar apa yang disampaikan, tidak mudah marah namun ramah, tidak mudah menyalahkan namun melindungi.

Jika hal ini dilakukan sejak dini terhadap anak, maka anak akan merasa aman dan nyaman saat berada dirumah dibandingkan berada diluar rumah. Orang tua harus mampu menjadi teman dan sahabat yang baik, mau mendengar tanpa menggurui, mau menerima tanpa mempersoalkan apa yang telah terjadi serta mampu menciptakan susasana penuh keakraban, selalu memberikan pujian, semangat serta memberi rangkulan dan semangat ketika anak menghadapi sesuatu masalah. Memberikan pujian dan dorongan merupakan wujud pembentukan karakter anak agar mereka dalam menghadapi suatu masalah, dalam berhadapan dengan situasi terpuruk sekalipun mereka mampu menghadapi dan menyelesaikan dengan tenang.

Ketiga Orang tua juga harus memberikan ruang untuk melihat kemampuan yang ada dalam diri anak tersebut, selanjutnya menopang untuk mengembangkan kreativitas dalam diri anak, dengan tidak membatasi serta meragukan sesuatu yang dimiliki oleh anak. Berilah ruang yang sebaik mungkin untuk melihat apa yang ada dalam diri anak, ada bakat-bakat tertentu yang harus diberi ruang sehingga anak mampu mengeksprsikan talenta yang ada dalam dirinya, seperti menyanyi, olah raga, menari dan sebagainya.

Baca Juga: Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah : Orang Tua Sebisa Mungkin Sempatkan Waktu Dampingi Anak Saat Nonton Televisi

Anak merupakan anugerah dari Allah bagi orang tua, dan adalah kewajiban orang tua memberikan bekal yang terbaik buat mereka secara rohani maupun secara jasmani. Ajaran-ajaran agama menjadi prioritas yang harus diberikan kepada anak, melalui cerita, membaca dan memperdengarkan ataupun memberikan tontonan yang bernuansa keagaamaan saat usia dini adalah hal yang sangat penting, mengajarkan cara berdoa dan beribadah secara baik.

Semua ini adalah bagian dari proses pembentukan keimanan anak yang diberikan sesuai dengan agama yang dianut. Karena sebagian besar waktu anak usia dini berada bersama keluarga, oleh karena itu pendidikan anak usia dini sangat memerlukan peranan dari keluarga, dimana melalui peran serta para orang tua diyakini dapat memberikan pemahaman kepada anak, dimana pendidikan yang berkualitas, lebih efektif dimulai dari lingkungan keluarga. Karena keluarga adalah wadah bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan bagaimana bertutur kata yang sopan dan santun.