PORTAL PAPUA - Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. (Amsal 14:12).
Anda mungkin pernah mendengar “Self Fulfilling Prophecy", yang artinya “nubuatan tergenapi dengan sendirinya.” Para psikolog berteori, oleh karena rasa percaya diri seseorang dibangun dan dikerjakan secara terus-menerus, maka apa yang diharapkan dan yang ia percayai akan terjadi dengan sendirinya atau akan terjadi “Self Fulfilling Prophecy.”
Baca Juga: Siap Menerima Mahkota Kehidupan yang Dijanjikan Allah, Perlu Bertahan dan Menang Dalam Pencobaan
Namun, saya melihat sebuah fenomena yang terbalik pada organisasi gereja, yaitu terjadinya hal yang bertolak belakang dari apa yang menjadi nama dan motto dari sebuah organisasi gereja. Sebagai contoh, ada sebuah gereja yang penamaannya kira-kira seperti ini:
Gereja Keluarga Sukses Makmur. Namun, apa yang terjadi kemudian? Gereja ini memang bertumbuh pesat sebagai mega church, namun pada akhirnya terjadi pertikaian soal aset gereja antara keluarga pendiri gereja.
Ada juga yang bernama gereja Keluarga Bahagia, dan berslogan “Melalui Keluarga Mengubah Dunia,” tetapi setelah gereja berkembang, pemimpin gereja ini mengalami masalah amoral dalam keluarga. Kalau ditelusuri mungkin masih banyak terjadi fenomena ”Opposite Self Fulfilling Prophecy.”
Yang masih hangat, baru saja terjadi “Opposite Self Fulfilling Prophecy” pada institusi kepolisian di Indonesia, yaitu pada Divisi Propam, divisi yang mengatur kedisiplinan seluruh anggota Polisi di Indonesia.

Baca Juga: Jawaban Tuhan Atas Doa, Siapa Meremehkan Firman Akan Menanggung Akibatnya
Justru di rumah dinas Kepala Divisi Propam terjadi pelanggaran hukum, yaitu pembunuhan anggota polisi oleh polisi.
Apa yang bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai orang Kristen? Pasti ada hal yang salah dalam memaknai nama atau slogan sehingga ketika maknanya salah maka prakteknya jadi salah.
Gereja besar atau Mega Church sering tergelincir memaknai ‘Sukses’ dan ‘Bahagia’ itu sebagai pencapaian kemakmuran secara finansial.
Ketika nilai-nilai yang dikembangkan adalah sukses dan bahagia secara duniawi atau kekayaan materi maka yang terjadi adalah tanpa sadar jemaat akan digiring untuk mengembangkan sifat kedagingan yaitu serakah dan menghalalkan segala cara.
Artikel Terkait
Situs Sejarah Jadi Spot Wisata Kampung Nendali
Jelang KMAN VI, Dishub Berencana Rehab Sejumlah Tambatan Perahu
Ketua Sinode GKII Wilayah 1 Papua Ajak Jemaat Tidak Ikut Terlibat Aksi Demo, Biar Proses Hukum Yang Tentukan
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Siap Gelar Festival Pesona Barulak
Bupati Keerom, Piter Gusbager Buka Kegiatan Festival Seni Budaya Islam ke-14 Tahun 2022
Melaju ke Final Turnamen Antar Pilar KKSS Cup I, Tim HKPM Optimis Juara Satu
Siap Bermain di Stadion Lukas Enembe, Tim Persipura Jayapura Bertekad Kalahkan Deltras Demi Tiga Poin Penuh
Himbau Masyarakat Tidak Ikut Demo, Ketua PGGJ : Biarkan Proses Tetap Berjalan
PSBS Biak Unggul Statistik atas Persewar, Ega : Yang Paling Penting Pemain Bekerja Keras
Hidup Bukan Tentang Rasa Nyaman Semata, Namun Bagaimana Bersyukur Sambil Belajar Bersabar