Seri Politik Pesan Pembersihan Pemilu 2024 dan Dagang Internasional di Papua, Oleh : Dr. Rafael Kapura

- Selasa, 10 Januari 2023 | 21:33 WIB
PRESIDEN JOKO WIDODO, ketika hendak dipakaikan mahkota ciri khas budaya Papua (Biro Pers Setpres / lintaspapua.com)
PRESIDEN JOKO WIDODO, ketika hendak dipakaikan mahkota ciri khas budaya Papua (Biro Pers Setpres / lintaspapua.com)

JAYAPURA (LINTAS PAPUA)  - Seri politik Pesan Pembersihan Pemilu 2024 dan Dagang Internasional di Wilayah Khusus Konfederasi  Papua. Oleh :  Dr. Rafael Kapura, S.IP., M.Si

Pemilu 2024 dilaksanakan pada 2024 tetapi pertarungan politik seperti saling membunuh, saling memenjarakan dan saling membumi hanguskan terjadi pada pemimpin politik nasional sampai di daerah.

 

Ini bukan soal siapa yang kuat atau lemah, ini bukan soal siapa yang korupsi dan tidak, ini bukan soal negara atau bangsa, ini bukan soal siapa yang berkuasa di Pemilu 2024, ini bukan soal agama atau etnik.

Tetapi, ini soal pesan pembembersian dari tindakan penyelamatan pada gerakan politik suplai konvensional dalam misi Dagang Internasional di wilayah Konfederasi baru atau Lama. Apa itu misi politik suplai konvensional?.

Baca Juga: Dukung Suksesnya Pemilu Hingga Pj Bupati Mappi, Michael Gomar Cek Kesiapan Gedung KPUD Usai Direnovasi

Ini istilah yang jarang terdengar tetapi bagi para pelaku perang konvensional istilah ini tidak asing karena berhubungan dengan sistem politik penyelundupan alusista perang konvensional dalam misi Dagang Internasional. Ada banyak modus dalam kerja-kerja sistem politik penyelundupan alusista perang konvensional dengan pembentukan banyak kontak-kotak penyimpanan sebagai tempat transit sebelum masuk wilayah misi.

Sebelum barang sampai wilayah misi yang harus diamankan lebih dahulu yaitu pihak yang menjadi penghalang dari level elit sampai pada basis masa.

Modus-modus politik penyelundupan alusista perang konvensional untuk memuluskan misi Dagang Internasioanl di wilayah konfederasi Lama atau Baru terdiri dari:

1). politik pelemahan Partai politik sebelum pemilu dengan menciptakan dualisme kepemimpinan.

2). Menciptakan koalisi politik pemenangan prematur pada Pemilu.

3).Mengkorupsikan elit politik kuat yang menjadi lawan politik.

4). Membuat konfederasi Baru dalam daerah otonom yang bermasalah.

5). Penimbunan Minyak dan Bahan Pokok Rumah Tangga untuk menciptakan pembusukan politik pada rezim yang berkuasa atau melemahkan oposisi.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ingat selalu Kita Butuh Tuhan

Senin, 27 Maret 2023 | 07:00 WIB
X