Ribuan Pengungsi Tinggalkan Makodim Wamena, Dapur Umum Ditutup

- Kamis, 9 Maret 2023 | 10:47 WIB
Komandan Kodim 1702/JWY, Letkol Cpn Athenius Murip. (Richard)
Komandan Kodim 1702/JWY, Letkol Cpn Athenius Murip. (Richard)

WAMENA (LINTAS PAPUA) - Komandan Kodim 1702/JWY, Letkol Cpn Athenius Murip, Kamis (9/3), mengatakan, aktivitas perekonomian, aktivitas masyarakat, BUMN, Perkantoran Pemerintahan, tempat-tempat peribadatan, persekolahan, pelayanan jasa transportasi udara dan darat, di wilayah Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pengunungan, telah berjalan normal seperti biasanya. Dan juga ribuan pengungsi yang mendiami Makodim 1702/Jayawijaya, sejak (23/3) lalu, kini mereka telah kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing, sehingga dapur umum di Makodim, ditutup.

Hal tersebut, menurut Dandim 1702/JWY, tidak terlepas dari niat baik Forkopimda bersama TNI-Polri, juga masyarakat, utamanya keluarga korban, yang boleh mau duduk bersama dan menyepakati, terkait persoalan pada 23 Februari 2023 lalu itu, dilakukan dengan proses budaya atau adat, juga proses hukum.

"Ya, saya bisa pastikan, dan silahkan dilihat sendiri, bagaimana perekenomian dan aktifitas warga masyarakat di Kota Wamena, yang telah berjalan aman, normal, dan kondusif. Dan juga ribuan pengungsi sudah pulang tinggalkan Makodim. Dan dapur umum ditutup," ucap Dandim 1702/JWY,
Letkol Cpn Athenius Murip, kepada Lintas Papua.Com, Kamis 9 Maret 2023, di Makodim 1702 Jayawijaya, Wamena.

"Sudah tidak ada pengungsi di Makodim, dapur umum pun ditutup, sejak kemarin (Rabu 8 Maret 2023), yang sebelumnya dibuka untuk melayani ribuan pengungsi di Makodim 1702/Jayawijaya, saya perintahkan ditutup, dan aktivitas tugas anggota berjalan seperti biasanya," ujar Letkol Cpn Athenius Murip.

Dandim bercerita, saat itu ribuan pengungsi itu mereka ditempatkan di rumah-rumah prajurit, aula, juga rumah ibadah seperti gereja dan masjid, serta tenda-tenda yang dibangun di lapangan terbuka.

"Kami bersyukur, Wamena telah kondusif, dan ribuan pengungsi telah kembali ke rumah-rumah mereka, sehingga pelayanan makan minum didapur umum ditutup," ungkap Dandim 1702/JWY itu.

Sekedar diketahui, ribuan warga yang memilih mengungsi di Kodim 1702/Jayawijaya itu, terkait kerusuhan Wamena, (23/2) silam. (Richard / Lintas Papua)

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X