Ratusan Pedagang Mama Papua di Pasar Youtefa, Merasa di PHP

- Senin, 13 Maret 2023 | 12:04 WIB
Ratusan Pedagang Mama Papua di Pasar Youtefa, Merasa di PHP. Richard (LPC)
Ratusan Pedagang Mama Papua di Pasar Youtefa, Merasa di PHP. Richard (LPC)

JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Ratusan pedagang Mama-mama Papua, di Pasar Youtefa, yang beralamat di Jl. Ps. Yotefa, Wai Mhorock, Abepura, Kota Jayapura, Papua, merasa di bohongi alias di PHP oleh Pemerintah Kota Jayapura, dalam hal ini Dinas Perindagkop Kota Jayapura, lantaran mereka tak kunjung juga diberikan bantuan usaha, sebagaimana yang dijadikan kepada mereka.

"Ya, setiap hari petugas mereka datang ke pasar sini minta data, baru foto tempat jualan, petugas bilang nanti mau dikasih bantuan untuk usaha jualan, itu dari tahun 2022, tapi sampai saat ini tidak ada," ujar Yosina Tabisu, salah satu Mama Papua Pedagang di Pasar Youtefa, kepada Lintas Papua.Com, Senin 13 Maret 2023.

Yosina bercerita, pada tahun 2022 itu, petugas mereka datang mengambil data setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu.

"Setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu, mereka datang mengambil data yang telah kami tulis dalam buku yang mereka berikan, mulai dari barang-barang jualan yang dibeli, berapa jualan yang terjual, beli makanan untuk makan juga ditulis, hingga uang ojek pulang pergi rumah ke pasar juga ditulis," ucap Mama Yosina, dengan nada kesal.

Bahkan satu hal, yang membuat Mama Yosina dan kawan-kawannya sesama pedagang mama-mama Papua itu kesal, dimana saat itu, di tahun 2021, mereka diberikan bantuan berupa kulbox.

"Ketong ini penjual pinang, sagu, minyak kelapa, pisang, jeruk, juga bumbu dapur, bukan penjual ikan diberikan kulbox. Kami butuh uang untuk penambahan usaha," ungkap Mama Yosina Tabisu, yang beralamat tinggal di Kampung Tiba-tiba.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kota Jayapura, Robert L. N. Awi, yang dikonfirmasi, menuturkan, Dinas Perindagkop bukan mengambil data tapi melakukan pendampingan terhadap pedagang Orang Asli Papua (OAP) yang mau di dampingi.

"Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk membantu mama-mama kita mengelola pembukuan, distribusi barang dan  . Tidak ada janji pemberian bantuan. Sehingga sifatnya sukarela, yamg tidak mau tidak dipaksa," ungkap Kadis Perindagkop, Robert Awi. (Richard/Lintas Papua)

Editor: Richard Mayor

Terkini

X