MANOKWARI (LINTAS PAPUA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat bersama dengan Yayasan Econusa memberikan pembekalan tentang prinsip, etika dan
metode penelitian ilmiah melalui Bootcamp Ilmuwan Muda Papua (IMP) 2021.
Selain pembekalan dasar-dasar penelitian juga dilakukan pembekalan lain seperti penulisan akademik, Teknik komunikasi serta coaching dari tim pakar untuk mempertajam rencana penelitian yang akan mereka lakukan.
Bootcamp IMP 2021 berlangsung pada 14 – 17 September 2021 di Manokwati dan diikuti oleh 25 mahasiswa/i se-Tanah Papua yang terpilih dari 104 pendaftar. Ke-25 mahasiswa/i dari 5 universitas ini
selain berkesempatan mengikuti bootcamp, juga akan mendapatkan pendampingan dalam melakukan penelitian, dan juga beasiswa dana penelitian.
Dalam penutupan Bootcamp IMP 2021, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan berharap IMP dapat mengorganisir partisipasi anak muda dalam kegiatan-kegiatan penelitian yang berkualitas sehingga dapat berkontribusi terhadap pengelolaan sumber daya alam dan budaya di Tanah Papua.
IMP merupakan salah satu program yang sejalan dengan kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan memberikan kesempatan
kepada mahasiswa-mahasiswi untuk mengasah kemampuan, bakat dan minat kaum muda di Tanah Papua dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Provinsi Papua dan Papua Barat yang terletak di gugusan pulau New Guinea adalah pulau dengan keanekaragaman hayati tertinggi baik dari tumbuhan, hewan, serta adat istiadat masyarakat yang erat
dengan alam. Sayangnya hasil-hasil riset masih sangat terbatas di Papua dan Papua Barat masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan lebih banyak stimulan untuk mempromosikan penelitian ilmiah yang
dapat menjadi rujukan pengambilan keputusan maupun pengembangan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya alam yang lestari di Tanah Papua.
LAPORAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT
(Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si)
Program Ilmuwan Muda Papua (IMP) diinisiasi sejak tahun 2018 oleh Balitbangda Papua Barat bersama Yayasan EcoNusa untuk memfasilitasi mahasiswa-mahasiswi S1 di perguruan tinggi negeri maupun
swasta di Tanah Papua sebagai periset handal dan melakukan penelitian tentang pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua.
Tahun 2021 ini tema penelitian Ilmuwan Muda Papua adalah “Mengelola Sumberdaya Alam dan Budaya Tanah Papua”. Diharapkan peran serta anak muda ini dapat menghasilkan penelitian sebagai basis dari
perumusan kebijakan, advokasi kebijakan, dan inovasi sumberdaya yang dapat mempercepat
Tercapainya komitmen Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sebagai propinsi pembangunan berkelanjutan.
Pendaftaran IMP 2021 dibuka pada bulan Juni hingga Agustus 2021. Terdapat 104 proposal penelitian dari mahasiswa/mahasiswi di 12 universitas di Tanah Papua. Dari hasil seleksi seleksi administrasi,
substansi dan presentasi oleh Tim Panel Pakar, terpilih 25 proposal terbaik dari lima universitas di Tanah Papua.
Seleksi substansi dan presentasi dilakukan oleh Tim Panel Pakar yang beranggotakan Prof. Jatna Supriatna (Universitas Indonesia), Prof. Roni Bawole (Universitas Papua), Henderite Ohee (Universitas
Cenderawasih), Prof. Charlie D. Heatubun dan Victor Kambu (Balitbangda Papua Barat) serta M. Farid (Yayasan EcoNusa).
Bapak dan Ibu, saat ini bersama kita semua, telah hadir 25 peserta terpilih Ilmuwan Muda Papua tahun 2021 yang berasal dari 5 universitas yakni: Universitas Papua, Universitas Cenderawasih, Universitas
Victory, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Universitas Musamus.
Topik penelitian yang akan dilakukan sangat beragam mulai dari studi buah merah sebagai bahan kosmetik dan pewarna alami makanan, keragaman jenis burung untuk pengembangan potensi ekowisata lokal, pemanfaatan kulit buah matoa, desain arsitektur ramah lingkungan berbasis budaya
lokal, dll.
Sebagai peserta terpilih, kedua puluh lima adik-adik mahasiswa ini mendapat kesempatan pelatihan intensif, coaching dari Tim Pakar, serta dukungan dana penelitian masing-masing maksimal 15 juta
rupiah. Jika IMP tahun lalu hanya memfasilitasi 10 mahasiswa-mahasiswi, tahun ini atas seijin Bpk. Gubernur, Balitbangda Papua Barat menambah kuota menjadi 25 orang penerima manfaat IMP 2021.
Bapak dan Ibu yang saya hormati, sejak tanggal 14 September lalu, ke-25 adik-adik ini telah mengikuti Bootcamp Ilmuwan Muda Papua. Bootcamp diisi dengan materi tentang prinsip, etika, dan metode penelitian ilmiah serta skill penulisan akademik, teknik komunikasi, dan fieldtrip ke laboratorium alam Gunung Meja.
Selama Bootcamp peserta di-coaching Tim Pakar untuk mempertajam rencana penelitian masing - masing yang akan dipresentasikan pada hari terakhir. Di tengah pandemi Covid-19, kami menerapkan
protocol kesehatan yang ketat selama kegiatan berlangsung.
Bootcamp merupakan tahapan penting untuk menyiapkan mereka sebagai ilmuwan muda yang dapat melakukan penelitian ilmiah dengan standar baik. Paska Bootcamp, peserta akan melakukan penelitian
lapangan dan menuliskan hasil penelitian untuk disebarluaskan kepada public pada akhir tahun 2021.
Dari program ini, kami berharap tumbuh sosok-sosok ilmuwan muda serta pejuang konservasi dari Tanah Papua yang dapat mendukung komitmen pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayahnya.
Selain itu, Ilmuwan Muda Papua sejalan dengan kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Serta diupayakan untuk
mendukung peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di Tanah Papua untuk mencapai Indeks Pembangunan Manusia yang lebih baik di masa mendatang. (***)