JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Tim Hukum dan Advokasi Gubenrnur Papua (THAGP) mendatangi rumah kediaman Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura, Papua, pada, Selasa, (25/10/2022).
Tim Hukum yang terdiri dari 12 pengacara dari Jakarta dan Papua tersebut, datang untuk berkoordinasi dengan Gubernur Lukas dan keluarga terkait dengan kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli, penyidik dan dokter KPK, serta dokter independen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat, ke kediaman Gubenrur Enembe di Jayapura.
Saat menemui Lukas, sangat terlihat jelas, Gubernur Papua dua periode tersebut, dalam keadaan sakit akibat stroke. Untuk berjalan, Lukas harus berjalan pelan-pelan dan tidak bias bergerak cepat. Untuk bicarapun masih belum sempurna, dan terdengar pelo (tidak jelas).
Sambil duduk bersandarkan bantal, Lukas berdiskudi dengan Tim Hukumnya. Menurut anggota THAGP, Dr. S. Roy Rening, pihak kuasa hukum tidak berkeberatan dan kooperatif dengan kedatangan Ketua KPK dan penyidik KPK.
“Intinya, kita tetap kooperatif, kalua Bapak (Lukas Enembe) sehat dan mampu menjawab pertanyaan, silahkan lanjutkan, tapi kalau Bapak, sudah tidak mampu menjawab karena sakitnya, hentikan,” ujar Roy.
Dari hasil diskusi dengan keluarga Lukas Enembe pun, pihak keluarga akan kooperatif dengan kedatangan Ketua dan penyidik KPK.
Menurut Lukas, pihaknya menjamin keamanan kedatangan Ketua dan penyidik KPK.
Ditambahkan, pihaknya tidak memamnggil para simpatisan yang setiap hari berjaga di depan rumahnya.
“Kita tidak panggil, semua datang sendiri, tidak kita bayar. Pangdam pun menyatakan, siap mengamankan kedatangan penyidik KPK,” kata Lukas.
Dijelaskannya, tuduhan KPK bahwa dirinya menerima suap dan melakukan korupsi merupakan fitnah yang luar biasa.
“Apa yang saya rampok, saya mengurus rakyat saya bukan merampok,” kata Lukas dengan nada bergetar.
Ditempat yang sama, dokter pribadi Lukas Enembe, dr. Anton Mote mengatakan, Lukas Enembe tetap harus di periksa dengan MRE.
“Karena untuk memeriksa penyakit Pak Lukas secara menyeluruh memang harus menggunakan MRE,” tukas Anton.***
Artikel Terkait
Disperindagkop, UKM dan Tenaga Kerja Berharap Penerimaan PT Freeport Harus Prioritaskan OAP
Inilah Cara Kerja Tambang Terbuka Grasberg di Areal PT Freeport Indonesia
Anak Kampung Kembali ke Kampusnya, Bawa Pemilik PT Freeport Indonesia untuk Dukung Kemajuan Papua
Ground Breaking Pembangunan Gedung Pusat Sains dan Kemitraan Kampus UNCEN, Bantuan PT Freeport Indonesia
Rumah Sakit dan Klinik PT Freeport Indonesia Dukung Program JKN
PT Freeport Indonesia Daftarkan 30 Ribu Jiwa Warga 7 Suku di Mimika Dalam Program JKN KIS
PT Freeport Indonesia Raih Penghargaan Subroto 2022 di Kategori Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Inilah Nama Alat Untuk Mengambil Hasil Tambang di Areal PT Freeport Indonesia
Siswa Papua Football Academy Binaan PT Freeport Indonesia Latihan di Tembagapura
SSB Timika Putra Menjadi Lawan Ketiga Papua Football Academy Binaan Freeport Indonesia