Inilah Pelatihan Matching Fund Kedaireka Kerjasama Universitas Ottow Geissler dan Diskominfo Kab. Jayapura

SENTANI (LINTAS PAPUA) - Telah dilaksanakan  Penutupan Pelatihan Kegiatan Matching Fund Kedaireka Kerjasama Universitas Ottow Geissler Papua (UOGP) dengan Diskominfo Kab.Jayapura” di Nimboran, sejak tanggal 6 Oktiber hingga penutupan Sabtu, 8 Oktober 2022.

Penutupan ini berlangsung di Aula Distrik Nimboran yang dihadiri Kepala Distrik Nimboran, perwakilan Dinas Kominfo Kab.Jayapura, Koordinator Program Matching Fund Dr.Philipus Ramandei, SE,M.Akt. Universitas Ottow Geissler Papua dan Tim Pelaksana Program Matching Fund UOGP serta peserta pelatihan dan masyarakat.

Mengusung tema “Peningkatan Kapasitas SDM dibidang TIK dan Literasi Digital” yang dilaksanakan dalam dua bentuk pelatihan yaitu Pelatihan TIK bagi masyarakat dan Pelatihan Desain Web bagi UMKM selama tiga hari berturut-turut yang bertempat di Aula Distrik dan Lab Komputer Distrik Nimboran yang diikuti oleh 40 orang peserta.

Antusias 40 Peserta dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Semoga Berikan Manfaat Baik. (Humas UOG)

Selain itu, dirinya menyampaikan rasa syukur atas dilaksaksanakannnya kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam bidang TIK. Disamping itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelaku usaha UMKM dapat mengembangkan usahanya dalam hal memasarkan produknya melalui website.

Ketua Tim Pelaksana Program Matching Fund Kedaireka UOGP, Fegie Yoanti Wattimena, ST.,M.Kom menyampaikan matching fund ini adalah program baru yang melibatkan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pihak industri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TIK di era digital saat ini.

"Untuk melaksanakan Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar kegiatan ini juga melibatkan 5 orang mahasiswa Program Studi Sistem informasi Universitas Ottow Geissler Papua. Tahap selanjutnya kami akan mengadakan monitoring kepada peserta pelatihan terkait perkembangan dan penerapan materi yang telah disampaikan pada waktu pelatihan," kata Fegie Yoanti Wwattimena, mengakhiri penjelasannya.  (Media Universitas Ottow Geissler)