VATIKAN (LINTAS PAPUA) - Dilansir dari Katolikku.com, Pengetahuan dan pencerahan diperlukan terutama di mana ada kegelapan hati dan kebencian, yang seringkali berasal dari lupa dan ketidakpedulian," kata Paus Fransiskus.
"Ya, seringkali kelupaan dan ketidakpedulianlah yang menyebabkan membuat semuanya tampak gelap dan tidak jelas, sementara budaya dan pendidikan mengembalikan ingatan masa lalu dan menjelaskan masa kini,” katanya kepada delegasi dari Universitas Sulkhan-Saba Orbeliani di Tblisi, Georgia, saat audiensi di Vatikan 13 Februari.
Universitas Katolik tersebut didirikan pada tahun 2001 oleh Uskup Giuseppe Pasotto, yang menghadiri audiensi dan berbasis di Tbilisi sebagai administrator apostolik wilayah Kaukasus.
Paus Fransiskus mengatakan kepada delegasi bahwa “sejarah Georgia menceritakan tentang begitu banyak transisi dari kegelapan ke terang, karena negara Anda selalu berhasil bangkit kembali dan bersinar, bahkan ketika, beberapa kali selama berabad-abad, ia mengalami invasi dan dominasi asing.”
“Saya memikirkan tanah-tanah yang masih diambil dari Anda,” katanya, mengacu pada invasi Rusia ke wilayah Ossetia Selatan dan Abkhazia di Georgia pada tahun 2008. Hingga saat ini, seperlima wilayah Georgia masih berada di bawah pendudukan Rusia.
“Umat Anda, ramah dan berani, ramah dan mencintai kehidupan, telah mampu memupuk, bahkan di saat-saat tergelap, sikap positif justru karena iman dan budaya mereka,” kata paus.
“Dalam hal ini, peran Gereja Katolik sangat berharga,” membuka jalan budaya yang bermanfaat yang bermanfaat bagi negara dan sejarahnya, katanya.
“Ada kebutuhan akan pencerahan pengetahuan yang bermanfaat ini, sementara kegelapan kebencian, yang seringkali datang dari kelupaan dan ketidakpedulian, semakin meningkat di dunia,” tutupnya. (SK / lintaspapua.com)
Artikel Terkait
Menhan Prabowo diangkat jadi Warga Kehormatan Korps Marinir
Egianus Kogoya: Sandera Pilot Susi Air, Bukan Soal Makan Minum, Tapi Papua Merdeka
Ketua KPID Jatim, Immanuel Tjiptosoewarno Ajak Radio Kampanye Damai Pemilu 2024
Maraknya Media Massa Baru Harus Dipertegas Dengan Legalitas, Pers Perlu Dibenahi
Inilah Sembilan Nama Anggota KPI Pusat Periode 2022-2025