SENTANI (LINTAS PAPUA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Papua siap mendaftar sebagai partai peserta Pemilu 2024 ke KPU. NasDem telah menginput 90 persen data kepengurusan dan keanggotaan partai mulai dari tingkat DPW Provinsi Provinsi hingga DPD Kabupaten/Kota se- Papua.
"Sekarang mungkin sudah sekitar 90 persen lah. Satu dua hari ini tinggal hanya beberapa kabupaten saja kita klirkan. Kita di tanggal 1 Agustus nanti, partai pertama yang akan daftar ke KPU. Kita ini sudah hampir satu minggu lebih ada di (hotel) Suni. Kita kerja persiapkan semua dan daerah-daerah kita cek semua yang siap, sudah lengkap atau belum," ungkap Ketua DPW Partai NasDem Papua, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., ketika menjawab pertanyaan wartawan media online ini di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.
Data kepengurusan dan keanggotaan partai harus diinput di kanal Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) milik KPU.
"Jadi, semua data harus masuk dalam sistem. Kita tidak bawa lagi pikul-pikul dokumen segala macam bawa kesana karena semua masuk dalam sistem. Penginputan data ke dalam sistem ini saja dong jungkir balik sekarang. Harus ada e-KTP, dari e-KTP masuk lagi e-KTA dan semua sistem elektronik," imbuhnya.
Mathius Awoitauw, mengatakan, pihaknya telah siap menghadapi pendaftaran dan verifikasi ke KPU untuk menjadi peserta Pemilu 2024.
"Iyalah, siap toh. Kita siasati sedikit biar siap, yang penting ada e-KTA yang berasal dari e-KTP para pengurus dan anggota partai NasDem di DPW Provinsi dan DPD Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua," katanya.
"Karena dulu juga kita dari NasDem duluan yang daftar ke KPU, calon presiden saja kita duluan," kelakarnya.
Pria yang juga Bupati Jayapura ini menuturkan, Sipol KPU merupakan salah satu sarana bagi parpol untuk melakukan perbaikan data dari sisi administratif. Sipol dapat membantu parpol untuk melakukan pemetaan data keanggotaan partai secara digital dan tersistem.
"Kami dari NasDem memandang dengan adanya sipol ini merupakan perbaikan dari sisi administratif. Baik itu, ketetapan dan juga kefaktualan data di lapangan," tutur Mathius Awoitauw. (Irf / lintaspapua.com)