JAYAPURA (LINTAS PAPUA) - Dengan adanya KMAN VI ini berarti membangkitkan nilai-nilai adat serta budaya yang dikikis habis oleh zaman ataupun institut-institut baru yang dibentuk oleh Pemerintah.
Ondofolo Kampung Homfolo, Anderson Tokoro, saat ditemui media ini pada Rabu, 26 Oktober 2022 di Sarasehan Yo Riya 20 Enakhow Obhe Kampung Homfolo Distrik Ebungfauw Kabupeten, Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat antusias dan senang sekali dengan adanya Kongres Masyarakat Adat Nusantara ( KMAN VI ) yang mana Papua khususnya Tanah Tabi sebagai tuan rumah KMAN VI tahun 2022.
Lanjut, Andersson Tokoro, bahwa Aliansi Masyarakat Adat Nusantara terlahir dengan tegas dan bertanggung jawab, mulai dari akar sampai kepada pimpinan-pimpinanny, karena setiap orang Indonesia terlahir dari adat dan budayanya.
Tambahnya, dengan tegas, bahwa Pemerintah tidak boleh ikut campur atau mengatur adat, karena adat terlahir dengan manusiannya, manusia terlahir bukan dari Pemerintah melainkan manusia terlahir dari adat, karena adat mempunyai jatih diri yang jelas. Sedangkan Pemerintah dibentuk oleh Masyarakat Adat itu sendiri. Aliansi masyarakat adat ini adalah ibu kandung dari negara ini yang pernah dihilangkan,tetapi hari ini mereka bangkitkan adat itu.

"Siapapun dia, baik itu Presiden sampai kabinetpun mereka mempunyai adat. Anak-anak yang terlahir dari adat, hari ini berbicara tentang kenegaraan, Negara baru dibentuk sedangkan adat ini terlahir dengan bumi ini" Ucap Anderson.
Harapannya, Pemerintah bisa memila-mila , mana yang Konggres Pemerintah dan mana yang Konggres Adat, jika ini Konggres Adat, berikan kepercayaan penuh kepada adat, biarkan adat yang mengatur, agar kedepannya kita harus lebih menata lagi Kabupaten Jayapura ini khususnya dan umumnya Provinsi Papua.
Sabungnya, "kita harus menghormati adat setinggi-tingginya, setelah Tuhan sang pencipta di nomor satu maka adat harus berada di posisi kedua", tutup Anderson Tokoro. ( Olaf - JMA )
Artikel Terkait
Komunitas Amabong Raya Desak Implementasi Permendagri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pengakuan Atas Hak-Hak Adat
Gubernur Papua, Lukas Enembe Pastikan Keluarga Kooperatif dengan Kedatangan Ketua KPK
Yanto Eluay Apresiasi Takmir Masjid Agung Al-Aqsha Sentani
Catatan KMAN VI 2022 : Masyarakat Adat Banyuwangi Tidak Menghendaki Adanya Tambang Emas
KMAN VI 2022 Harus Melahirkan Universitas Adat Nusantara, Bangun SDM Untuk Dukung SDA Masyarakat Adat
Menikmati Wajah Kota Sentani dari Ketinggian Masjid Agung Al Aqsha
Catatan KMAN VI 2022 : 105 Hutan Adat Seluruh Indonesia Telah di Akui Oleh Negara
Fi Helay, Kuliner Tradisional Masyarakat Adat Sentani, jadi Menu Utama di Sarasehan kampung Dondai
'Yo Riya' Hari Kedua di Kampung Hobong, Direktur Sekolah Adat Origenes Monim Jadi Pembicara
Pembangunan Desa/Kampung Berbasis Wilayah Adat Perlu Melibatkan Masyarakat